Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Persoalan darurat sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjadi ancaman pemerintah daerah saat ini. Apalagi, pada masa libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru ini, pergerakan wisatawan yang diproyeksikan berdasarkan Mobile Positioning Data (MPD) di DIY diperkirakan mencapai 3,4juta orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tingginya kunjungan wisatawan di akhir tahun ini juga tampak dari tingkat okupansi hotel dan penginapan di DIY, yang mencapai di atas 72 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono menuturkan untuk menangani sampah, Pemda DIY bersama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul telah menetapkan serangkaian strategi.
"Strategi untuk menangani sampah itu lewat optimalisasi pengelolaan sampah di sarana akomodasi dan destinasi wisata," kata Beny, Kamis 26 Desember 2024.
Salah satu upaya untuk menangani sampah sampai dengan akhir tahun adalah dengan melakukan pergerakan 400 truk sampah selama Desember 2024 ini dari Kota Yogyakarta ke Piyungan.
Piyungan merupakan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu yang berada di Kabupaten Bantul, yang sedianya sempat ditutup pada Mei 2024 lalu namun kembali digunakan secara terbatas. “Pergerakan ratusan truk sampah ini setara dengan pengangkutan 2.000 ton sampah," kata Beny.
Selanjutnya, Beny melanjutkan, Pemda DIY juga mengoptimalkan sarana untuk menggeser sampah utamanya yang ada di Kota Yogyakarta ke Piyungan, sampai dengan akhir tahun. "Agar wisatawan yang datang tidak bertemu dengan tumpukan sampah, tapi tumpukan objek wisata yang menarik,” kata dia.
Prediksi peningkatan volume sampah
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko memprediksi, peningkatan volume sampah di perkotaan selama libur Nataru bisa mencapai 10 persen.
Jika hari hari biasa volume sampah itu berkisar 200 ton, maka saat libur akhir tahun berpotensi melonjak hingga 220 ton per harinya. "Bersama Pemda DIY kami terus kurangi volume sampah di depo-depo agar bisa menampung sampah selama libur Nataru," ungkapnya.
Tinggi rendahnya volume sampah di suatu titik berkait pula dengan mobilitas manusianya. Oleh sebab itu, selama libur Nataru ini Pemda DIY berupaya menyebar wisatawan agar tidak terkonsentrasi hanya di Kota Yogyakarta saja.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata DIY Aria Nugrahadi mengatakan telah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten se-DIY maupun pelaku industri pariwisata untuk menyelenggarakan serangkaian event pada Natal dan Tahun Baru.
“Kami luncurkan produk-produk wisata yang kami dorong agar bisa diakses wisatawan tanpa harus berada di Kota Yogyakarta. Wisatawan kami ajak sekaligus merasakan berwisata di desa-desa wisata menyambut pergantian tahun,” katanya.