Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kiswah Kabah Diganti Saat Idul Adha, Pernah Berwarna Putih, Merah, Kuning

Kiswah ternyata sudah ada sejak sebelum Nabi Muhammad menyebarkan Islam. Dulu warnanya bukan hitam, melainkan putih, merah, dan pernah juga kuning.

20 Juli 2021 | 16.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas mengganti Kiswah, kain penutup Kakbah dengan yang baru di kota suci Mekah, Arab Saudi, Ahad, 18 Juli 2021. Penggantian ini dilakukan menjelang puncak pelaksanaan ibadah Haji tahun ini. Saudi Press Agency via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengganti kiswah atau kain penutup Kabah di Mekah setiap sebelum Hari Raya Idul Adha. Beberapa alat berat diletakkan di sisi Kabah untuk mengangkut gulungan kiswah baru.

Puluhan orang berdiri di atas Kabah untuk menjembreng gulungan tersebut secara perlahan dengan tali. Setelah kiswah baru terpasang, barulah kiswah lama dilepaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kiswah merupakan kain penutup Kabah berwarna hitam dengan tulisan huruf Arab yang dijahit benang sutera berwarna kuning emas. Mengutip laman Arab News, pada masa lalu, kiswah bukan berwarna hitam. Warna kain penutup Kabah ini berubah beberapa kali di masa lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Pusat Sejarah Mekah, Fawaz Al-Dahas mengatakan Nabi Muhammad pernah menutupi Kabah dengan kain Yaman bermotif garis putih merah. Kemudian Abu Bakar Al-Siddiq, Umar ibn Al-Khattab, dan Utsman ibn Affan menutupi Kabah dengan kiswah berwarna putih. Lalu pemerintahan Ibn Al-Zubair menutupi Kabah dengan kiswah berbahan brokat warna merah.

Petugas menggotong Kiswah baru untuk menggantikan kain penutup Kakbah yang telah terpasang selama setahun di kota suci Mekah, Arab Saudi, Ahad, 18 Juli 2021. Kain ini memiliki luas 658m2 dan terbuat dari sutera seberat 670 kg. Saudi Press Agency via REUTERS

Pada zaman Abbasiyah, kiswah terdiri dari dua lapis. Lapis pertama kain berwarna putih kemudian di bagian luarnya berwarna merah. Kesultanan Seljuk Turki lalu menggantinya dengan kain brokat kuning. Khalifah Abbasiyah Al-Nassir mengubah warna kiswah menjadi hijau, kemudian brokat hitam. "Dan warna brokat hitam ini tetap dipertahankan hingga sekarang," kata Fawaz Al-Dahas.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kemudian mempertahankan warna hitam karena tahan lama dan tidak mudah kotor jika disentuh oleh jamaah. "Para raja dan sultan muslim melanjutkan menutupi Kabah dan merawatnya," kata Fawaz Al-Dahas. Bahkan menurut literatur sejarah, pemasangan kiswah atau kain penutup Kabah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim itu, sudah berlangsung sebelum Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam.

Baca juga:
Apa Bacaan yang Tertera di Kiswah Selubung Ka'bah?

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus