Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Desember dikenal dengan hawa dinginnya tetap dinanti warganya. Maklum bulan ini merupakan masa libur dan penuh dengan perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun biasanya dengan hawa dingin menusuk biasanya pilihan melancong dihadang keterbatasan waktu dan tempat. Namun ada negara-negara Eropa yang menyuguhkan Desember dengan hawa yang tak terlalu bikin menggigil. Tentu, wisatawan pun masih bisa libur akhir tahun lebih nyaman meski kadang hujan sesekali menguyur bumi. Pilihan untuk merasakan Desember yang cukup hangat di Eropa, bisa di lima kota ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Praha
Praha termasuk kota di Eropa yang memasuki musim dingin agak akhir. Musim dingin mulai Desember dan berakhir Februari. Temperatur terendah bisa dirasakan di Januari, dengan rata-rata 0 derajat Celsius. Jadi bila liburan pada bulan Desember di ibukota Republik Cek ini, tetap terasa dingin karena sudah pada kisaran 2 derajat Celsius, jadi harus berbekal baju hangat, sarung tangan, dan perlengkapan musim dingin lainnya. Tapi salju yang turun masih tipis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bulan Desember, gerombolan turis di sekitar kawasan kota tua Praha pun tak lagi terlalu ramai. Jadi wisatawan bisa menikmati kota ini dalam ketenangan. Dan Christmast market yang menarik bisa ditemukan di dekat objek utama di sini, seperti di Old Town Squarem Wenceslas Square, Peace Square dan Praque Castle. Tidak terlalu hangat tapi tentunya kota belum dipenuhi gundukan salju.
Baca Juga:
2. Seville
Desember di Seville cukup hangat. Suhu antara 7-16 derajat Celsius. Rata-rata sekitar 12 derajat Celsius. Hanya hujan kerap turun di akhir tahun. Banyak diburu di musim panas, cuma karena cukup hangat di musim dingin, tak ada salahnya untuk mampir ke kota yang berada di Spanyol ini. Turis masih bisa menyusuri sungai-sungainya dan kongko di rooftop bar di malam hari. Mengunjungi berbagai objek pun di musim dingin dengan antrean yang lebih pendek seperti di Cathedral, dan taman dari Alcazar Palace.
3. Athena
Ibukota Yunani ini biasanya dikunjungi turis di musim panas, tapi tentunya juga menarik disinggahi di musim dingin. Biasa temperatur dinginnya tidak terlalu menggigit dan sesekali kota diguyur hujan. Nah, kadang-kadang salju pun turun menyelimuti kota.
Bahkan di musim dingin, turis bisa lebih tenang menikmati objek wisata karena tak banyak kerumunan wisatawan seperti di musim panas. Seperti di The Acropolis, juga di reruntuhan Kuil Poseidon. Dan wisatawan tetap bisa menikmati salju di daerah pegunungan sekitar Athena, di mana bermain ski pun bisa dijajal.
Suasana Christmas Market di Plaza Mayor, yang termasuk yang terbesar di Madrid, Spanyol. (shutterstock.com)
4. Madrid
Meski tetap memerlukan baju hangat, tentunya musim dingin di Madrid pun tak sedingin wilayah Eropa bagian utara. Suhu pada kisaran 10 derajat Celsius, tapi terendah pada kisaran 4 derajat Celsius. Serunya, wisatawan bisa merasakan meriahnya suasana Natal di kota ini. Christmas market bisa ditemukan di berbagai pojok kota. Yang terbesar dan terkenal ada di Plaza Mayor. Lampu-lampu yang menghangatkan suasana Natal pun bisa ditemukan di berbagai sisi kota. NIkmati suasana khas ini sepanjang jalan dari Gran Via ke Royal Palace. Kemeriahan Natal tak pernah habis-habisnya di kota ini.
Pohon Natal menghiasi Praca do Comercio Lisbon, Portugal, menjelang perayaan Natal. (shutterstock.com)
5. Lisbon
Musim dingin di ibukota Portugal ini suhunya pada kisaran 15 derajat Celsius, hanya malam hari bisa mencapai 4-5 derajat. Jadi dari pagi hingga sore hari masih nyaman untuk keliling objek wisata. Jadi, cukup membawa baju hangat, koper pun tak harus dipenuhi banyak baju musim dingin. Sehari-hari, masih bisa menikmati sinar mentari sekitar 5-6 jam. Jadi cukup hangat lah, tidak bikin badan terasa rontok kedinginan.
madridfoodtour | greece.greekreporter | devoursevillefoodtours |holiday-weather