Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Masya Allah, Kata Azwar Anas

Danau di atas dan danau di bawah terletak di tenggara padang. setelah dikunjungi oleh gubernur sumbar azwar anas, jalan ke arah danau tersebut diperbaiki untuk meningkatkan pariwisata.(pws)

4 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERNAH dengar nama Danau Di Atas dan Danau Di Bawah? Meski letaknya hanya sekitar 60 Km di tenggara Kota Padang, nasibnya toh bagai perawan dalam pingitan. Sampai datang saatnya Gubernur Sumatera Barat, ir. Azwar Anas baru-baru ini singgah di sana, dan ia terpesona: "Masya Allah, indahnya . . . ," katanya. Dibanding dengan Singkarak dan Maninjau yang sudah lebih dulu tersohor, Danau Di Atas dan Di Bawah itu tampaknya menjanjikan wajah lain yang juga elok. Kedua danau itu masing-masing luasnya 3000 Ha dan 1.400 Ha saat ini belum dijamah sama sekali. Belum satupun bangunan berdiri di seputar danau yang kelandaiannya tak kalah dari Danau Toba itu. "Kalau ada yang ingin membangun bungalow dan hotel tidak ada persoalan tanah di sini," ujar seorang pemuka masyarakat setempat. Tapi mengapa sebegitu jauh Danau Di Atas dan Di Bawah itu luput dari perhatian? Para pqabat dari kalangan pariwisata Sumatera Barat sendiri agaknya agak malu-malu menawarkan pelancongan ke arah sana, karena jalan raya yang ada berkondisi buruk. Baru setelah ada kunjungan Gubernur Azwar Anas itu, pihak Bapparda Sumbar mulai menaruh perhaian. Dan sqak bulan belakangan ini dilakukan pula perbaikan jalan menuju Solok Selatan. Bersamaan dengan itu Kabupaten Solok sendiri merencanakan perbaikan jalan melingkar menuju Bukit Sileh ke arah Solok. Ini berarti pengunjung dari Padang bisa melanjutkan perjalanan arah Solok dan Bukittinggi, setelah bersantai di Danau Di Atas dan Danau Di Bawah. Kedua danau yang berdampingan itu cuma terpaut jarak sekitar 3 Km. Modal Keindahan Dengan ditemukannya sepasang danau di dekat Alahan Panjang (Solok Selatan) itu, tentu bakal menambah alamat kaum pelancong untuk Sumatera Barat. Alamnya yang permai ini memang merupakan modal khas bagi propinsi ini di bidang pariwisata. Lain halnya dengan Bali yang mengandalkan bahan wisata-budaya, maka Sumatera Barat tak dapat lain kecuali menonjolkan keindahan alamnya. Sejak daerah ini ditetapkan oleh Dirjen Pariwisata sebagai salah satu daerah tujuan wisatawan sekitar 8 tahun yang silam, jumlah wisatawan asing maupun domestik nampak meningkat terus. Misalnya, di tahun 1970 tercatat hampir 85 ribu wisatawan yang datang dan tahun yang lalu ditaksir jumlah itu meliputi 300 ribu. Kemajuan yang ditunjukkan angka-angka itu tentu sudah waktunya diimbangi pula dengan peningkatan fasilitas pariwisata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus