Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Persoalan darurat sampah kembali mencuat di Kota Yogyakarta memasuki musim penghujan awal November ini. Puluhan ton tumpukan sampah yang tak terangkut di sejumlah titik, mulai menimbulkan bau menyengat yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya lokasi tempat sampah menumpuk adalah kawasan cagar budaya Kotabaru Yogyakarta. Depo sampahnya kerap dipenuhi puluhan ton sampah beberapa waktu terakhir. Usai hujan deras melanda, sampah di depo itu menimbulkan bau busuk menyengat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tumpukan sampahnya hampir menutup separuh jalan, jadi kendaraan juga agak sulit melintas, selain masalah bau yang menyengat," kata Parwanto, warga yang bekerja di area Kotabaru, Yogyakarta, Selasa, 5 November 2024.
Ayah dua anak itu berharap tumpukan sampah segera terangkut, mengingat Kotabaru merupakan salah satu pusat keramaian di Kota Yogyakarta yang terdapat sejumlah kafe, tempat ibadah, perkantoran, juga perguruan tinggi.
"Wisatawan kan banyak juga yang nongkrong di kafe-kafe Kotabaru, di sini juga sering digelar berbagai event seperti event lari malam hari juga jelajah heritage, kalau ada bau sampah tentu mengganggu," kata dia.
20 Ton Sampah Menumpuk
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menuturkan tumpukan sampah di Depo Kotabaru diperkirakan ada 20 ton.
"Tumpukan itu terjadi karena masih ada warga yang tidak mematuhi aturan jam sampah, dan depo saat malam tak ada yang menjaga, sehingga warga leluasa membuang sampah,” kata dia.
Sejak darurat sampah melanda Yogyakarta akhir 2023 yang berlanjut penutupan Tempat Pengelolaan Akhir Piyungan pada Mei 2024, persoalan sampah seolah tanpa henti mengemuka. Pemerintah kota pun mulai mengatur jadwal waktu pembuangan sampah di depo agar sampah terangkut teratur.
Ahmad menuturkan, untuk tumpukan sampah yang belum teratasi baik di Kotabaru dan depo lain Kota Yogyakarta, pihaknya mengaku sudah menjadwalkan pengangkutan secara bertahap. "Kami juga berkoordinasi dengan petugas untuk menjaga depo saat malam hari," kata dia.