Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pematung Nyoman Nuarta menyiapkan patung baru berukuran besar. Patung ini akan ditempatkan di Bandung Freedom Park, kawasan perkebunan teh Walini, Kabupaten Bandung Barat. Patung itu bersosok Soekarno sedang duduk sambil berpikir menghadap ke Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Miniatur purwarupa patung Soekarno itu sudah dibuat setinggi tiga meter dan akan ditambah ukurannya sampai setinggi 100 meter. Nyoman Nuarta menjelaskan sebab dia membuat patung Soekarno dalaam posisi duduk. "Kita tinggal di daerah rawan gempa, jadi pose patungnya duduk saja supaya kalau gempa kerusaknnya tidak begitu parah," katanya Kamis 1 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembuatan patung Soekarno ini, menurut Nyoman Nuarta, juga untuk merayakan seratus tahun usia almamater Bung Karno yaitu Institut Teknologi Bandung atau ITB. Di bagian dasar patung itu rencananya akan dibangun museum sejarah berlatar Asia-Afrika.
Nyoman Nuarta menjanjikan museum tersebut akan tampil beda dari yang lain dan akan digemari anak-anak untuk belajar sejarah. "Ada hologram dan mapping, sehingga anak-anak datang ke sana dan tanpa disuruh akan belajar sejarah sendiri," ujarnya.
Desain Nyoman Nuarta untuk Bandung Freedom Park di Walini, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dok. Instagram Nyoman Nuarta
Nyoman Nuarta menunjukkan video rancang bangun Bandung Freedom Park dan patung Soekarno di akun media sosialnya pada Kamis, 1 April 2021. Patung itu menjulang dengan bagian bawah tampak sederet bangunan berbentuk lingkaran. "Ada macam-macam mini zoo mungkin nanti didukung tree house," katanya.
Bandung Freedom Park menjadi calon lokasi wisata baru di Bandung Barat yang telah dirintis sejak sepuluh tahun lalu. Pemilik lahan Bandung Freedom Park adalah PTPN VIII. Nyoman Nuarta mengelola lahan seluas 1.000 hektare dengan sistem kerja sama dan sewa selama periode tertentu. Saat ini Nyoman Nuarta tengah mengurus surat-surat terkait lahan. "Setahun lagi mulai pembangunan fisiknya," ujar dia.
Konsep wisata muncul karena pendapatan dari perkebunan teh kian berkurang, sementara kondisi alam harus tetap terpelihara. Sebelumnya, rencana keberadaan Bandung Freedom Park bakal seiring dengan pembangunan kereta api cepat Jakarta - Bandung. Namun ide tersebut batal. Nyoman Nuarta memastikan pembangunan lahan di Walini untuk Bandung Freedom Park terus berjalan.