Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Urusan berat badan bisa jadi sensitif bagi sebagian orang. Tapi lupakan dulu soal bobot tubuh jika hendak naik pesawat ini. Sebab, penumpang maupun kargo harus ditimbang sebelum pesawat lepas landas demi keselamatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, penimbangan berat badan bagi penumpang dan barang kargo menjadi wajib dalam penerbangan perintis di pedalaman Papua. "Menimbang badan penumpang saat check-in merupakan bagian dari keselamatan penerbangan," kata Hari Suroto kepada Tempo, Selasa 16 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah check-in, calon penumpang pesawat menimbang badan dan barang bawaan mereka. Tujuannya, muatan tidak melebihi kapasitas dan mengkalkulasi distribusi beban di pesawat. Posisi duduk penumpang dan penempatan barang juga diatur posisi pesawat tetap seimbang.
Tak hanya demi keselamatan, Hari Suroto menjelaskan, bobot muatan pesawat sangat berkaitan dengan panjang landasan untuk lepas landas dan mendarat pesawat. Semakin berat muatan pesawat, maka perlu landasan yang lebih panjang atau setidaknya pilot perlu ancang-ancang sebelum mengerem pesawat dengan perlahan.
Ilustrasi pesawat Cessna. REUTERS
Kondisi landasan, Hari Suroto melanjutkan, merupakan tantangan tersendiri bagi para pilot. Tak semua landasan pesawat di Papua berupa aspal yang mulus, melainkan masih ada landasan berbatu. Panjang landasan juga pas-pasan karena umumnya berada di perbukitan dengan kanan-kiri jurang.
Ketika sebelum berangkat pesawat kelebihan berat badan, maka petugas akan mengutamakan mengangkut penumpang. Bagasi yang berlebih akan diturunkan dan diangkut pada penerbangan selanjutnya.
Pesawat perintis di Papua dioperasikan oleh pilot-pilot senior yang sudah berpengalaman dan memahami kondisi alam Papua. Maskapai penerbangan perintis yang beroperasi di Papua antara lain Susi Air, Tariku Aviation, Yajasi, MAF, AMA, Advent, Alda Air, Dimonim Air, Rimbun Air, Flying SAS, Aviastar, dan Smart Aviation.
Jenis pesawat perintis di Papua berupa Cessna Caravan, Twin Otter DHC6, Pilatus Porter PC-6, PAC750, dan Godiak. Sedangkan home base atau pangkalan pesawat perintis ini terletak di Biak, Sentani, Nabire, Timika, Wamena, dan Merauke.