Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sleman- Kota Sleman menggelar lomba unik, yakni pacuan kuda kepang (kuda lumping) pada Ahad, 6 Mei. Lomba dimulai dengan kibasan pecut alias cambuk oleh Bupati Sleman Sri Purnomo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam lomba yang dilakukan secara beregu dan perorangan ini peserta harus melakukan beberapa aksi. Untuk beregu satu kuda kepang dinaiki tiga orang dengan jarak tempuh 45 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbagai aksi itu adalah, pada 10 meter pertama peserta melakukan tebar pesona dengan menari layaknya pada pentas seni jatilan. Lalu 10 meter kedua ada tali yang melintang sehingga peserta harus menunduk untuk melewatinya. Peserta boleh melakukan variasi lain agar tidak menyangkut di tali.
Selanjutnya, sepanjang 15 meter ada tiga halang rintang setinggi 20 cm yang harus dilompati peserta. Dan 10 meter terakhir peserta boleh berlari sampai garis finish.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Agung Armawanta, selaku penyelenggara lomba, mengatakan kegiatan semacam ini baru baru pertama kali dilakukan. “Ini merupakan inovasi baru mengingat banyaknya kesenian jathilan di Sleman,” kata dia.
Inovasi itu berupa adanya unsur olahraga dalam aksi jathilan. “Tanpa meninggalkan unsur seni yang sudah ada," kata Agung.
Bupati Sleman memberikan apresiasi tinggi terhadap kreasi baru yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olah raga Sleman itu. "Olah raga ini memadukan kreasi olahraga dan seni sehingga diharapkan menjadi olah raga baru yang digemari, dikenal dan berkembang di Sleman," katanya.
ANTARA