Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau BBTNBTS menetapkan kawasan Gunung Bromo dan Gunung Semeru bersih dari sampah. "Jangan tak ada lagi sampah yang tercecer di kawasan Gunung Bromo dan Gunung Semeru," kata Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie, Senin 3 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah cara dilakukan agar tempat wisata alam itu benar-benar zero waste, antara lain menyediakan tempat sampah yang memadai di sejumlah titik yang dekat pengunjung. Di antaranya laut pasir, padang sabana, serta view point penanjakan dan pendakian Gunung Semeru.
Tempat sampah juga disediakan di dalam jeep yang digunakan untuk mengantar wisatawan mengarungi lautan pasir. Penyedia jasa layanan kuda juga menyiapkan kantung menampung kotoran kuda. Dengan begitu, kotoran kuda tidak berserakan dan menimbulkan bau serta pemandangan tak sedap.
Khusus bagi para pendaki, John Kenedie menjelaskan, petugas akan memeriksa dan mencatat potensi sampah yang mereka bawa. "Sampah harus dibawa turun dan dilarang buang sampah di atas," kata dia.
Wisatawan menikmati terbitnya matahari di kawasan objek wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 27 November 2017. ANTARA FOTO
Pengelola Taman Nasional Gunung Bromo dan Gunung Semeru juga menyebar petugas ke sejumlah titik untuk memastikan tak ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Termasuk memasang sejumlah papan pengumuman larangan membuang sampah sembarangan.
Pengawasan yang lebih ketat terkait urusan sampah ini, menurut John Kenedie, bercermin dari pengalaman di musim libur Lebaran sebelumnya. Pada setiap libur panjang, di kawasan Gunung Bromo dan Gunung Semeru banyak sampah berserakan dan menumpuk sehingga membuat petugas, masyarakat sekitar, dan pegiat lingkungan, bekerja keras membersihkannya.