Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pulau Samosir, Pusaka Suku Batak yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Kunjungan Presiden Jokowi ke Danau Toba turut memperkenalkan Pulau Samosir sebagai pulau yang paling bersejarah bagi Suku Batak.

31 Juli 2019 | 13.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kampung budaya Huta Siallagan merupakan salah satu kerajaan Batak di Tapanuli. Lokasinya berada di Pulau Samosir. Foto: @nanakoontheroad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pulau Samosir dalam lawatan kerjanya, pada Rabu (31/7). Di Samosir, Jokowi ke Kampung Huta Siallagan, ‎Pasar Onan Baru, lalu ke Geopark Kaldera Toba, dan terakhir ke Desa Parsingguran. Rupanya, desa-desa yang dikunjungi Jokowi, memiliki nilai sejarah yang tinggi, sebagai asal-usul Suku Batak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampung Huta Siallagan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Huta dalam bahasa Batak berarti kampong, sementara Siallagan diambil dari nama Raja Siallagan. Area kampung ini dibangun oleh keluarga Batak bermarga Siallagan, lalu dipimpin oleh Raja Siallagan.

Dahulu di kampung ini berlaku hukum pancung bagi penjahat kelas berat. Konon, jantung dan hati penjahat itu dimakan oleh raja dan tetua adat untuk menambah kesaktian.

Sebagai desa budaya, Huta Siallagan memiliki deretan rumah adat bolon, atau rumah adat Batak. Ornamen yang menghiasi bagian depan bolon, biasanya berupa dompak (topeng dengan ekspresi menakutkan), singa-singa (patung kepala singa), patung cecak, dan lambang payudara. Artinya penjagaan, keberanian, adaptasi, dan kedermawanan.

Di Hulla Siallagan dijumpai pula kursi-kursi dari batu yang membentuk lingkaran. Kursi tersebut akan diduduki oleh raja, tetua kampung, dukun, penasihat, panglima atau hulubalang, dan orang yang bersalah – saat menghadapi pengadilan. Di kursi inilah musyawarah dilakukan dan hukuman ditentukan.

Dari kaldera bekas letusan Gunung Toba Purba, dibangunlah Kerajaan Batak dan menjadi masyarakat yang berdiaspora ke berbagai wilayah. Foto: Ayat S Karokaro/Mongabay Indonesia

Taman Geopark Kaldera Toba

Geopark Kaldera Toba merupakan hamparan luas yang terjadi dari letusan Gunung Toba. Lokasinya berada di Pusuk Buhit, Desa Sianjur Mula Mula. Di situlah kadera Gunung Toba yang meletus sekian millennium silam. 

Lokasi itu diyakini sebagai tempat bermukim dan berkembangnya Raja Batak beserta keturunannya, beserta peninggalan sejarah adat dan budaya. Lokasi tersebut kemudian dijadikan Taman Geopark Kaldera Toba.

Di Geopark tersebut terdapat situs-situs bersejarah berupa batu sawah, tungku, dan lereng bukit perkampungan Raja Batak. Terdapat pula batu Hobon, umurnya ratusan tahun. Dari kaldera itulah budaya, kesenian, tarian tor-tor, dan perkawinan yang penuh pantun dilahirkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus