Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Ragam Keistimewaan Festival Boneka Papermoon Puppet di Yogyakarta

Usai berkeliling memainkan pentas Puno, Papermoon Puppet Theatre akan menggelar Festival Boneka 2018 di Yogyakarta

2 September 2018 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pentas Puno Papermoon Puppet akan dipentaskan di Jakarta pada 24 dan 25 Agustus 2018 (Papermoon Puppet)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Kelompok Papermoon Puppet Theater asal Yogyakarta bakal menghelat Pesta Boneka pada 12-14 Oktober 2018. Mereka rutin menggelar festival teater boneka kontemporer itu dua tahun sekali sejak 2008. Kali ini, festival teater boneka itu punya beragam keistimewaan dan kebaruan acara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bertajuk The Journey, sebanyak 20 kelompok teater boneka dari 15 negara akan meramaikan festival itu. Kelompok teater boneka yang akan tampil antara lain berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Australia, Singapura, Filipina, Brazil, dan Jerman.

Kalau dulu Papermoon yang sibuk mencari penampil, kali ini mereka membuat pendaftaran terbuka dan diserbu. "Tapi setelah tahu kondisi dan situasinya, mereka pada rontok," kata Maria Tri Sulistyani alias Ria, Kamis malam, 30 Agustus 2018. Dia dan suaminya Iwan Effendi menjadi pendiri Papermoon Puppet pada 2006.

Kondisi yang dimaksud, kata Ria, mereka hanya bisa menyediakan panggung dan elemen pendukungnya, akomodasi selama lima hari, dan sedikit uang saku. Tiket pesawat dan biaya lain ditanggung peserta. Belasan kelompok teater boneka dari mancanegara tetap mau datang, kata Ria untuk berbagi cerita dan pengalaman dengan penonton acara.

Bentuk dan gaya teater mereka, kata Ria, unik dan beragam. Pun lima kelompok teater asal Jakarta, Yogyakarta, dan kelompok pedalangan dari Bali. Sekelompok pendongeng juga menyiapkan cerita dengan teater boneka. "Dulu kami belum banyak teman, sekarang pada mendaftar. Ini prestasi kami sekarang," ujar Ria.

Mengandalkan semangat independen sejak merintis festival, pendanaan acara digalang ke para donatur dan para penonton pembeli tiket. "Kalau mereka mau festival boneka tetap ada, dukung dong," katanya. Belakangan, caranya lewat pementasan bertiket seperti lakon berjudul Puno (Letters to The Sky) yang kata Ria, harganya terhitung mahal.

Kisaran umumnya seperti di Bandung dan Jakarta seharga Rp250 ribu dan Rp350 ribu. "Yang membuat beda festival Pesta Boneka kali ini, semua penonton gratis," kata Ria. Sebelumnya dengan cara bertiket, rata-rata penonton festival boneka itu berjumlah sekitar 5-6 ribu orang.

Papermoon akan menyiapkan tiga lokasi di Yogyakarta. Selain di pusat kebudayaan Prancis IFI Yogyakarta, sebuah kafe bakal disulap menjadi teater mini. Hari terakhir festival bertempat di Desa Kepek, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sejak 2014 Papermoon bekerja sama dengan masyarakat desa itu untuk menjadi tuan rumah acara.

Tidak hanya pementasan, peserta festival bakal diajak membeli bahan pangan ke pasar untuk dimasak secara berkelompok. Hasilnya disajikan untuk santap siang bersama penonton secara gratis.

ANWAR SISWADI

Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus