Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Rumah Bergaya Tudor di London yang Bikin Penasaran Pemburu Hantu

Rumah berusia 500 tahun ini destinasi buat yang penasaran dengan sejarahnya termasuk dengan cerita tentang penampakan hantu

29 Oktober 2024 | 23.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rumah tua, Sutton House, di Hackney, London, Inggris. Instagram.com/@suttonhousent

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sutton House, satu-satunya rumah bergaya Tudor yang masih bertahan di London, Inggris. Rumah berusia 500 tahun itu kini menjadi destinasi buat yang penasaran dengan sejarahnya termasuk dengan cerita tentang penampakan hantu dan suhu yang turun misterius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sutton House terletak di antara stasiun kereta Hackney Central dan Homerton Overground. Rumah ini memiliki banyak kamar, dengan panel kayu ek, aula besar, dan perapian yang kokoh. Kini rumah tersebut dikelola oleh National Trust, dan sering digunakan untuk menyelenggarakan aktivitas dengan komunitas lokal.

Sejarah Sutton House

Sutton House dibangun pada tahun 1535 oleh Ralph Sadlier, pembantu dekat Thomas Cromwell di Istana Raja Henry VIII. Selama tinggal di rumah itu, dia belajar bahasa Latin, Yunani dan Prancis, serta mengembangkan keterampilan lainnya. Dia juga sering bekerja pada misi diplomatik untuk meningkatkan hubungan Inggris-Skotlandia. Di rumah itu juga dia bertemu dengan Helen Barre, yang bekerja sebagai tukang cuci dan kemudian menjadi istrinya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada tahun 1627, rumah tersebut dibeli oleh pedagang sutra Kapten John Milward, dari East India Company. Dia dan istrinya Anne, mengisi rumah itu dengan perabotan sutra impor, termasuk memesan tangga 'trompe l'oeil' (ilusi optik) yang dicat untuk mengesankan tamu mereka. Namun di tahun 1630-an, nilai sutra mulai menurun seiring dengan meningkatnya popularitas kapas Amerika. Milward menggadaikan rumah itu kepada rekannya.

Di tahun 1751, Sutton House dimiliki oleh John Cox. Dia membagi rumah itu menjadi dua bagian, Ivy House dan Milford House. Ivy House dihuni oleh pengacara Victoria Charles Pulley selama sekitar 40 tahun. Sedangkan Milford House digunakan untuk akademi anak perempuan. 

Sementara di tahun 1891, seluruh bangunan rumah digunakan Institut Gereja St. John. Selama lebih dari 40 tahun itu rumah itu menjadi tempat berkumpulkan komunitas dari segala usia dan keas. Namun tepat sebelum Perang Dunia Kedua, rumah tersebut diambil alih kepemilikannya oleh National Trust.  

Selain menghidupkan kembali dan memilihkan banyak fitur Tudor, rumah itu sempat digunakan untuk Serikat Pekerja di tahun 1953. Sampai tahun 1985, rumah itu ditempat oleh penghuni liar dan diubah namanya menjadi Blue House.Berbagai kegiatan komunitas diadakan di sini, termasuk kafe dan lokakarya budaya – serta konser rock dan klub malam di gudan.

Cerita menyeramkan 

National Trust memulihkan properti tersebut dan selama bertahun-tahun telah menemukan banyak artefak bersejarah. Termasuk beberapa kejadian menyeramkan. Salah satunya insiden di tahun 90an, seorang mahasiswa arsitektur menyaksikan dengan ngeri ketika seorang wanita berpakaian biru terbang ke udara di hadapannya.

Bertahun-tahun kemudian, seorang pengurus National Trust mengalami hal yang persis sama.  Pengunjung lain mengalami penurunan suhu secara tiba-tiba di dalam rumah, sementara yang lain terkejut melihat benda beterbangan melintasi ruangan.

Banyak orang yang percaya bahwa cerita tersebut adalah hasil konflik antara penenun sutra dan Timothy Ravenhill serta George Garratt, yang pernah bekerja di properti tersebut. Bukan hanya manusia yang ketakutan karena aktivitas paranormal, seekor anjing pemandu juga diketahui sering berhenti berjalan di ruangan tertentu.  

Seorang pengurus rumah tangga juga melaporkan merasakan rambut tipis menyentuh tangannya di malam hari. Kedua kejadian tersebut diperkirakan terkait dengan tiga anjing yang dipelihara oleh John Machell, seorang pedagang wol yang tinggal di rumah tersebut pada abad ke-16.

Daya tarik Sutton House dan tarif masuknya 

Rumah Tudor memiliki banyak ruangan untuk dijelajahi, menampilkan panel kayu ek dan perapian mewah.  Ada juga halaman kecil dan aula besar. Lapangan The Breaker's Yard yang memenangkan penghargaan, terbuka untuk umum untuk dijelajahi. Sedangkan The Yard merupakan rumah bagi 'The Grange', yaitu karavan dua lantai unik yang terbuat dari sisa-sisa mobil van bekas tahun 1970-an. Di dalamnya dilengkapi dengan barang-barang yang diselamatkan dari rumah-rumah megah.

Beberapa acara yang digelar di Sutton House yang dapat ditemukan di situs web National Trust. Kalau ingin mengunjungi rumah itu harus merogoh kocek sebesar 5,50 pound sterling (sekitar Rp 112 ribu) untuk orang dewasa. Sedangkan tur dengan pemandu dikenakan biaya 9 pound sterling (sekitar Rp 184 ribu) per orang dewasa. 

MIRROR UK | NATIONAL TRUST 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus