Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Saat Korea Selatan Tak Lagi Terapkan Mandat Penggunaan Masker

Korea Selatan adalah salah satu negara pertama yang melaporkan wabah Covid-19 pada awal 2020.

31 Januari 2023 | 12.12 WIB

Kawasan Myeong Dong di Seoul, Korea Selatan pada Minggu, 5 Juni 2022, yang sudah ramai kembali. Warga tetap menggunakan masker, namun sudah tidak ada social distancing. Sumber: Suci Sekar/TEMPO
Perbesar
Kawasan Myeong Dong di Seoul, Korea Selatan pada Minggu, 5 Juni 2022, yang sudah ramai kembali. Warga tetap menggunakan masker, namun sudah tidak ada social distancing. Sumber: Suci Sekar/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah lebih dari dua tahun menggunakan masker kemana-mana, Jeon Han-sol siap melepasnya. Mandat untuk menggunakan masker di Korea Selatan telah dicabut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya akan pergi berolahraga di gym tanpa masker nanti,” kata perawat berusia 28 tahun di Gangnam, sebuah distrik kaya di Seoul yang terkenal dengan rumah sakit kecantikannyaa. “Ini akan sangat menyegarkan, dan wajahku akan terasa sejuk.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Korea Selatan adalah salah satu negara terakhir yang mempertahankan mandat penggunaan masker, mencabut persyaratannya untuk sebagian besar fasilitas dalam ruangan, kecuali rumah sakit dan angkutan umum pada Senin, 30 Januari 2023. Langkah tersebut menandakan diakhirinya tindakan pencegahan Covid-19 yang telah lama ketat di negara itu. Sebab, sebagian Asia mulai bergerak menuju pendekatan pandemi yang lebih santai.

Meski beberapa orang Korea, seperti Jeon, sangat gembira untuk menjalankan kebebasan baru mereka, banyak juga yang acuh tak acuh terhadapnya. “Tidak akan mudah bagi orang Korea untuk melepas masker mereka, yang sudah mereka kenal,” kata Hwang Seung-sik, seorang profesor di Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Nasional Seoul. “Lebih dari satu dekade yang lalu, memakai masker mulai dianggap sebagai alat untuk melindungi diri dari polusi udara… bahkan ada yang memakainya sebagai fashion item.”

Ketika orang-orang mengarungi ibu kota negara dengan mantel musim dingin pada Senin pagi, kebanyakan dari mereka terus mengenakan masker di jalan, serta di dalam kedai kopi, toko bahan makanan dan stasiun kereta bawah tanah. Namun, di gym dekat Universitas Yonsei, setidaknya selusin orang melepas masker mereka untuk berolahraga dengan sebuah poster yang mengingatkan mereka tentang mandat masker yang masih menempel di dinding.

"Aku sangat bahagia. Latihan saya terasa jauh lebih baik,” kata Yang Dong-hoon, seorang mahasiswa berusia 20 tahun. “Saya agak khawatir jika tidak ada orang lain yang melepas masker mereka, akan canggung bagi saya untuk menjadi satu-satunya, tetapi saya senang orang lain menikmati aturan tanpa masker.”

Sekitar 65 persen orang dewasa Korea Selatan lebih memilih untuk tetap mengenakan masker di dalam ruangan, menurut survei Gallup Korea terhadap sekitar 1.000 orang yang dilakukan awal bulan ini. Sebanyak 76 persen mengatakan mereka terus memakainya di luar setelah mandat luar ruangan dibatalkan pada September.

Seo Jeong-su, seorang pekerja berusia 55 tahun di sebuah toko kue beras di Seoul, mengenakan maskernya di lehernya saat dia mengerjakan adonan di etalase etalase Senin pagi bersama rekannya. Tapi saat dia berbicara, dia mulai mengotak-atiknya dan sesekali menggunakannya untuk melindungi mulutnya.

“Saya akan tetap memakai masker. Saya memiliki kotak masker raksasa di rumah saya, jadi apa yang harus saya lakukan?” kata dia. Seo tidak khawatir sakit parah akibat Covid-19, tetapi dia tetap merasa berkewajiban untuk memakainya demi melindungi orang lain. “Ini tidak benar-benar mengakhiri mandat."

Jeong Dong-joon, seorang fotografer studio foto berusia 42 tahun di Seoul, mengatakan bahwa dia akan tetap memakai topengnya karena pandemi belum "secara resmi" berakhir. “Saya tidak terlalu khawatir tentang Covid, tapi sebaiknya saya tetap memakai masker di dalam,” kata Jeong.

Korea Selatan adalah salah satu negara pertama yang melaporkan wabah Covid-19 pada awal 2020 dan pemerintahnya bergerak cepat untuk memobilisasi pengujian dan langkah-langkah jarak sosial. Negara ini perlahan-lahan melonggarkan pembatasannya selama setahun terakhir.

Bagian lain di Asia juga mulai melonggarkan aturan penggunaan masker: Singapura, Malaysia dan Vietnam telah menghapus sebagian besar persyaratan penggunaan masker. Jepang hanya merekomendasikan untuk memakai masker, tetapi masker sudah menjadi sangat umum.

Hong Kong masih mewajibkan masker di tempat umum. Sementara Taiwan mengharuskannya di dalam ruangan. Banyak orang yang masih mendukung mereka.

Bagi kebanyakan orang Korea Selatan, masker dianggap tidak mahal dan “tidak ada penolakan khusus” terhadapnya. “Tetapi vaksinasi kurang didukung daripada memakai masker karena ada orang yang takut dengan efek sampingnya," kata Hwang.

WASHINGTON POST | REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus