Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Sekala Niskala, Segera Tayang di Bioskop Maret Mendatang

Sekala Niskala bagi orang Bali adalah hidup yang selalu terdiri atas hal baik dan buruk. Hidup adalah mengenai keseimbangan.

25 Januari 2018 | 17.07 WIB

Potongan film The Seen and Unseen. istimewa
Perbesar
Potongan film The Seen and Unseen. istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Setelah berkelana dan berkompetisi dalam beragam festival film, seperti sesi Platform di Toronto International, Film Festival 2017, dan sesi Generation di Berlinale 2018, serta memenangi penghargaan sebagai Best Youth Feature Film di APSA 2017, Grand Prix Tokyo Filmex 2017, dan Golden Hanoman JAFF 2017, film Sekala Niskala atau The Seen and Unseen akan segera tayang di bioskop Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sutradara film, Kamila Andini, menuturkan, Sekala Niskala bagi orang Bali adalah hidup yang selalu terdiri atas hal baik dan buruk. Hidup adalah mengenai keseimbangan. “Mereka hidup dengan mempercayai yang terlihat serta yang tidak terlihat. Istilah ini bagi saya sangat merefleksikan saya sebagai orang Indonesia dan juga Asia,” tuturnya dalam keterangan media yang diterima Tempo, Rabu, 23 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia melanjutkan, manusia Indonesia adalah orang yang holistik. Mereka mempercayai dua kutub: agama dan budaya, kenyataan dan mitos. Melalui film ini, Kamila ingin bermain dengan kata "terlihat" dan "tidak terlihat".

Potret itu ia wakili lewat kisah dua anak kembar perempuan dan laki-laki atau kembar buncing dalam bahasa Bali. Berikut ini ringkasan cerita Sekala Niskala yang akan hadir di bioskop pada Maret mendatang.

Suatu hari di kamar rumah sakit, Tantri, 10 tahun, menyadari ia tidak memiliki banyak waktu dengan saudara kembarnya, Tantra. Kondisi Tantra melemah dan mulai kehilangan kemampuan indranya satu per satu. Tantra menghabiskan waktu terbaring di rumah sakit saat Tantri harus menerima kenyataan menjalani hidup sendirian. Tantri terus terbangun pada tengah malam dari mimpinya menemui Tantra. Malam hari menjadi tempat bermain mereka. Di bawah bulan purnama, Tantri menari. Ia menari tentang rumah, alam, dan perasaannya. Seperti bulan yang meredup dan digantikan matahari, begitu pula dengan Tantra dan Tantri. Bersama, Tantri mengalami perjalanan magis dan relasi emosional melalui ekspresi tubuh: antara kenyataan dan imajinasi, kehilangan dan harapan.

Film Sekala Niskala dikembangkan melalui program Cinefoundation Residence dari Cannes Film Festival dan didukung Hubert Bals Fund, Asia Pacific Screen Awards Fund, dan Doha Film Institute Grants.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus