Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Strategi Bangka Barat Kembangkan Wisata di Tengah Pandemi

Pengetatan jumlah orang yang datang ke Bangka Barat akibat pandemi cukip berpengaruh pada kepariwisataan daerah.

11 Januari 2021 | 08.59 WIB

Ilustrasi silaturahmi virtual. ANTARA
Perbesar
Ilustrasi silaturahmi virtual. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi pandemi membuat aktivitas wisata tidak bisa sebebas biasanya, termasuk bagi Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Demi tetap menjalankan sekyor pariwisata, mereka akan mengembangkan wisata virtual.

"Masa pandemi Covid-19 menuntut kebiasaan baru, begitu juga dalam pembangunan kepariwisataan agar bisa terus berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat Bambang Haryo Suseno, Ahad, 10 Januari 2021.

Menurut Bambang, pembatasan jumlah orang berkumpul dan kebijakan pengetatan orang yang datang ke daerah itu guna pencegahan penularan Covid-19 berdampak cukup besar terhadap kepariwisataan daerah. "Kebijakan ini perlu disikapi dengan baik dan menuntut kita kreatif dalam pembangunan pariwisata, salah satunya menggunakan media dalam jaringan," ujarnya.

Virtual tour atau wisata secara virtual dengan memanfaatkan teknologi jaringan internet sudah pernah dilaksanakan. Pada tahun sebelumnya pernah dilaksanakan salah satu komunitas di daerah itu.

Komunitas Heritage Tionghoa of Bangka (Hetika) telah menggelar virtual tour Rumah Mayor Tjung A Thiam yang dikemas cukup menarik dan laku dijual. "Menggunakan konsep virtual, produk wisata ini menjadi produk yang aman dan nyaman ditawarkan, bisa menjadi alternatif baru dalam pembangunan pariwisata," kata Bambang.

Bambang mengatakan pada 2021 tidak menutup kemungkinan produk wisata sejarah, wisata budaya dan wisata alam lainnya di Bangka Barat dapat menerapkan strategi tersebut. "Kami terus menjalin komunikasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok yang bergerak di bidang pariwisata guna merancang rencana tersebut," ujarnya.

Selain dalam pengembangan pariwisata, pola virtual sudah dicoba dalam pembangunan kebudayaan dengan memberikan kesempatan kepada para pelaku seni tetap berkesenian. Kegiatan itu disebut art from home.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus