Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Taman Bermain di Jepang Dibuka Lagi, Syaratnya Jangan Teriak

Selain menerapkan batas jarak, taman bermain di Jepang melarang pengunjung berteriak. Jadi, bila naik roller coaster, sengeri apapun jangan teriak.

29 Mei 2020 | 16.21 WIB

Sejumlah warga menggunakan masker saat menunggu menyebrang jalan di Shibuya, Tokyo, Jepang, 25 Mei 2020.  Jepang mulai melonggarkan status sejak pekan lalu. REUTERS/Issei Kato
Perbesar
Sejumlah warga menggunakan masker saat menunggu menyebrang jalan di Shibuya, Tokyo, Jepang, 25 Mei 2020. Jepang mulai melonggarkan status sejak pekan lalu. REUTERS/Issei Kato

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Para operator taman bermain di Jepang mengeluarkan panduan bersama bagaimana membuka bisnis taman bermain, secara aman di tengah ancaman virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hanya saja, selain menjaga jarak ada lagi aturan yang unik, dan mungkin berpotensi dilanggar bila pengunjung tak kuat menahan histeris, yakni dilarang berteriak di roller coaster

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Aturan lainnya, mungkin masih bisa diterima. Misalnya menjaga jarak di rumah hantu dan jangan tos dengan pahlawan super favoritmu. Itulah syarat mengunjungi taman bermain Jepang di era pandemi virus corona.

Para pengunjung juga direkomendasikan memakai masker sepanjang waktu dan "berusaha untuk tidak mengeluarkan suara kencang" di roller coaster dan wahana sejenisnya, seperti dilansir AFP.

Para "hantu" yang mengintai para pengunjung di rumah hantu juga harus menjaga jarak aman dari "korban". Staf taman bermain, termasuk mereka yang memakai kostum maskot dan pahlawan super, tidak boleh berjabat tangan atau tos dengan pengunjung, tapi harus menjaga jarak.

Atraksi pertarungan antara pahlawan super dengan musuh bebuyutan juga tak boleh membuat penonton heboh. Bahkan mendukung dan berteriak yang berpotensi menyebarkan doplet yang berisi virus.

Wahana virtual reality juga tidak boleh beroperasi kecuali menggunakan kacamata khusus yang telah dibersihkan secara menyeluruh.

Penjual makanan atau mainan pun dilarang memajang barang contoh atau sampel makanan yang bisa disentuh, dimainkan atau dimakan.

"Panduan ini takkan membuat infeksi betul-betul hilang, tapi mengurangi risiko penularan," kata operator taman bermain.

Jepang memiliki beberapa taman bermain terkenal, di antaranya Disneyland Tokyo dan Universal Studios Japan di Osaka. Keduanya masih ditutup dan belum tahu kapan akan beroperasi kembali.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus