Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tren Liburan 2025, Perjalanan yang Bermanfaat untuk Kebugaran akan Diminati

Perjalanan kebugaran diprediksi akan menjadi tren liburan utama tahun 2025 karena wisatawan berusaha menjaga kesehatan sambil menikmati liburan di lua

16 Januari 2025 | 11.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi olahraga air/liburan/traveling. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Liburan kini tak sekedar untuk relaksasi tapi juga meningkatkan kesehatan. Perjalanan kebugaran diprediksi akan menjadi tren liburan utama tahun 2025 karena wisatawan berusaha menjaga kesehatan sambil menikmati liburan di luar negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan yang dirilis Neilson Beach Clubs, terdapat beberapa tren liburan yang mendominasi. Laporan tersebut berdasarkan jajak pendapat terhadap 2.000 orang dewasa serta membagikan angka pemesanannya sendiri untuk mengidentifikasi tren utama dalam perjalanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tren liburan pertama adalah ‘Holisti-Days’, perjalanan holistik yang secara khusus dirancang untuk meningkatkan kesehatan mental dan membantu kita melepaskan diri dari perangkat dan bersantai. Tren lainya adalah ‘Escape yang Efisien’ yang merujuk pada  wisatawan yang memilih liburan singkat dan aktif yang penuh dengan kegiatan, namun tetap memungkinkan keseimbangan antara waktu kerja dan waktu bersantai.

Sementara itu, ‘Sightseeing Striders’ siap berpetualang, menggabungkan kecintaan mereka terhadap perjalanan dan olahraga kompetitif seperti maraton 10k, dengan tamasya sebagai bagian dari liburan ideal mereka.

Dari laporan tersebut data menunjukkan 61 persen respondentertarik pada liburan yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan mental dan alasan utama memesan liburan 59 persen adalah untuk relaksasi. 

Penelitian tersebut juga menemukan 76 persen melakukan beberapa jenis aktivitas kebugaran saat liburan, menghabiskan rata-rata satu jam 42 menit setiap hari, baik berjalan, berlari, atau berenang. Dari jumlah tersebut, 56 persen setuju bahwa penting untuk menjaga kesehatan mereka saat bepergian dan 37 persen mencoba untuk tetap menjalankan rutinitas olahraga rutin mereka.

David Taylor, kepala eksekutif merek liburan tersebut mengatakan karena kesehatan dan kebugaran yang kini menjadi bagian tak terpisahkan, orang-orang beralih ke liburan yang lebih menekankan pada kesejahteraan daripada tawaran wisata tradisional.

“Sebelumnya, pergi berlibur berarti mengabaikan pola makan dan kebugaran, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa kini orang-orang ingin tetap menjalankan rutinitas mereka seperti biasa, bahkan saat menikmati waktu luang," katanya seperti dilansir dari The Sun.

Baik itu pergi ke pusat kebugaran atau memadukan pemandangan indah dengan kecintaan pada renang, panjat tebing, atau bersepeda gunung, ada sesuatu yang mengasyikkan tentang berolahraga saat liburan. Taylor menambahkan meskipun beraktivitas merupakan prioritas utama, hasil studi ini juga menyoroti kesehatan mental dan kesejahteraan adalah hal yang wajib dimiliki oleh para wisatawan ketika memesan destinasi liburan.

Adapun motivasi untuk menjaga kebugaran selama liburan, sebanyak 29 persen mengatakan untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental dan 22 persen mengatakan ingin memenuhi tujuan kesehatan. 

Sementara manfaat yang dicari wisatawan dari perjalanan yang berfokus pada kebugaran, 33 persen menjawab untuk  peningkatan kesehatan fisik, 31 persen menjawab untuk mengurangi stres, dan 25 persen mengatakan untuk peningkatan energi mereka secara keseluruhan. Selain itu, 29 persen berharap untuk meningkatkan kesehatan mental dan perhatian, sementara 39 persen cenderung melakukan perjalanan di mana mereka benar-benar terputus dari perangkat elektronik.

Sebanyak 64 persen  yang disurvei melalui OnePoll.com, yang merupakan orang tua, 48 persen dari mereka setuju bahwa mereka ingin memesan liburan aktif, sehingga anak-anak mereka melakukan lebih dari sekadar berbaring di kursi berjemur sambil menatap layar.

David Taylor menambahkan ketika berlibur, tidak harus selalu berpikiran serba kebugaran atau tidak sama sekali.  ebugaran dan kesejahteraan dapat dikombinasikan dengan menikmati waktu istirahat dari rutinitas sehari-hari.

“Perubahan pemandangan yang sederhana dapat menginspirasi Anda dan keluarga untuk meluangkan waktu untuk kebugaran dan relaksasi selama liburan. Misalnya lari di bawah sinar bulan di pantai, jalan-jalan saat matahari terbit bersama keluarga, mencoba ski air untuk pertama kalinya, atau kelas yoga untuk menghilangkan stres setelah seharian bertamasya," ujarnya.

THE SUN | EXPRESS UK 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus