Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang - Para pecinta alam yang mendaki Gunung Semeru akhirnya dapat menggelar upacara bendera. Upacara bendera memperingati hari kemerdekaan RI ke 74, digelar di Ranupani, Ranu Kumbolo dan Kalimati. Upacara ala para pendaki gunung ini rutin diselenggarakan setiap tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Bandung merekomendasikan larangan para pendaki menggelar upacara bendera di puncak Gunung Semeru. Jarak aman mendekati Mahameru atau puncak Semeru sekitar 3 km. Pasalnya, erupsi bisa terjadi kapan pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Upacara dilakukan di jalur pendakian Semeru mulai Ranupani, Ranu Kumbolo dan Kalimati,” kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sarif Hidayat, Sabtu 17 Agustus 2019.
Upacara juga diikuti para petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo tengger Semeru (TNBTS). Selain itu, khusus di Ranupani juga diikuti pelajar dan warga setempat. Upacara dilangsungkan rutin, untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap Republik Indonesia. Upacara dilarang dilangsungkan di puncak Gunung Semeru.
Maksimal para pendaki bisa mendaki di Kali Mati dengan ketinggian 2.800 meter di atas permukaan laut (m.dpl). Sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi Gunung Semeru berstatus waspada. Lantaran lontaral material vulkanik dan guguran lava pijar keluar dari kawah Jonggring Saloka di gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl.
Para peserta upacara dibatasi, sesuai dengan kuota pendakian per hari sekitar 600 orang. Kuota pendakian dibatasi untuk keamanan, keselamatan dan daya dukung kawasan. Sehingga total pendaki yang mengikuti upacara tak boleh melampaui 600 orang.
Upacara bendera di Gunung Semeru menjadi sensasi tersendiri. Sehingga banyak pendaki yang ingin memiliki kenangan upacara kemerdekaan di sana. Dampaknya, banyak pendaki yang mendaftar saat menjelang hari ulang tahun kemerdekaan.
Upacara di Ranu Pani kaki GununG Semeru diikuti para pendaki, warga, dan aparatur desa. Dok. TNBTS
Para pendaki diharapkan memenuhi ketentuan dan aturan. Di antaranya dilarang membuang sampah sembarang, sampah harus membawa kembali sampah. Tujuannya untuk mencegah kerusakan lingkungan akibat ulah pendaki yang nakal. Selain itu, para pendaki harus membawa bekal yang memadai serta dan kesiapan fisik sebelum mendaki Semeru. EKO WIDIANTO