Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang memuat gambar seorang awak kapal tengah membuang kantong plastik diduga berisi sampah ke laut tengah beredar luas di media sosial Instagram. Potret bergerak tersebut pertama kali diunggah oleh penulis buku seri The Naked Traveler, Trinity, semalam, Kamis, 21 Juni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat dihubungi pada Jumat pagi, 22 Juni, Trinity mengkonfirmasi bahwa video itu berasal dari salah satu pengikutnya di Instagram. Namun, pelapor enggan disebutkan identitasnya. “Follower-ku cewek,” kata Trinity.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelapor yang berhasil dikontak pun mengirim pesan pendek kepada Tempo dan menceritakan kronologi pembuangan sampah tersebut. “Saat itu saya naik kapal feri dari Bangka ke Palembang pada 21 Juni jam 00.30,” ujarnya.
Dia mengaku duduk di bangku ekonomi dan menghadap ke kafe. Setelah satu jam kapal jalan, ia melihat dua awak buah kapal (ABK) sedang mengecek barang-barang di kafe tersebut. Di antaranya menghitung jumlah mi instan.
Tak lama setelah itu, seorang awak kapal berjalan ke sisi kiri kapal dan seketika membuang bungkusan plastik hitam besar yang diduga berisi sampah ke laut. “Kalau tidak salah ada empat kantong. Waktu saya masuk kapal, memang sudah ada tumpukan kantong sampah di sisi kiri dan kanan tempat saya duduk,” ujarnya.
Hal yang ia sayangkan, ABK itu membuang sampah tepat di sisi kapal yang memuat tulisan larangan membuang sampah ke laut. Pelapor sempat merekam video itu selama 16 detik. Namun ia langsung ciut nyali karena kedua ABK itu memperhatikan gerak-gerik si pelapor.
Corporate Secretary PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini mengkonfirmasi kebenaran kejadian yang terjadi di KMP Kuala Batee 2 rute Bangka-Palembang tersebut. Dalam pesan pendek yang diterima Tempo pada Jumat siang, Imelda mengatakan pihaknya telah menindak tegas ABK.
“Dengan sangat menyesal kami menyatakan bahwa memang benar awak tersebut adalah karyawan kami,” ujarnya. Imelda mengatakan ABK yang baru bergabung selama 4 bulan ini telah dikenai sanksi.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini,” tutur Imelda.
“Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan para awak kapal melaksanakan prosedur operasional dengan benar,” kata dia.
Sebelumnya, pada Maret lalu, persoalan sampah di bawah laut sempat menimpa Bali. Seorang penyelam Inggris, Rich Horner, merekam kondisi laut penuh sampah di perairan Nusa Penida.
Video ini langsung viral dan memperoleh tangaapan dari sejumlah pihak. Pemerintah setempat sempat menyisir keberadaan sampah yang diduga merupakan limpahan yang terbawa arus tersebut.