Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam video yang viral tahun lalu, Naomi Campbell yang membersihkan kursi pesawatnya sambil mengenakan masker dan sarung tangan, “Bersihkan semua yang Anda sentuh,” Campbell. Warganet boleh saja menuding prilaku supermodel itu berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, pada saat wabah virus corona merebak, Anda mungkin setuju dengan yang dilakukan Naomi Campbell itu. Maskapai besar, termasuk Delta Air Lines dan American Airlines, mengatakan mereka membersihkan pesawat mereka di antara penerbangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, kebersihan pesawat adalah prioritas. Tetapi beberapa pelancong, termasuk rupanya Campbell, lebih suka bertindak sendiri untuk membersihkan ruang pesawat mereka.
Ada peningkatan perhatian mengenai kebersihan dalam beberapa minggu terakhir, dengan penyebaran virus corona yang meresahkan di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa tips untuk membersihkan area pesawat dan menjaga kesehatan dalam penerbangan, menurut Tariro Mzezewa kontributor The New York Times.
Kursi di dekat jendela lebih aman dari papasan dengan orang yang berpotensi sakit dibanding kursi pesawat yang dekat koridor atau lorong. Foto: @_rusty1980
Jaga tangan tetap bersih dan berhenti menyentuh wajah Anda.
"Menyeka permukaan benda di kabin pesawat tidak akan menyakiti, tapi tak aman," kata Andrew Mehle, Associate Professor Mikrobiologi dan Imunologi Medis di University of Wisconsin Madison. Menurut Mehle, sanitasi ruang Anda di pesawat harus diikuti dengan mencuci tangan dan mengikuti praktik higienis terbaik lainnya.
Pasalnya, menurut Mehle partikel virus corona harus bergerak di dalam lendir atau air liur. Mereka bisa masuk melalui mata, hidung atau mulut. Sementara virus corona dapat bertahan di permukaan seperti meja baki, layar sentuh, gagang pintu dan faucet.
Salah satu studi menemukan bahwa virus corona yang lain, seperti SARS dan MERS bisa hidup sembilan hari pada logam, kaca dan plastik. Jadi desinfektan pada permukaan yang keras, atau sabun saat mencuci tangan, akan membunuh virus.
Namun, kebanyakan orang cenderung menyentuh wajah mereka lebih sering daripada yang mereka sadari. Melakukannya setelah menyentuh permukaan di mana ada tetesan bersin atau batuk, yang dapat menyebabkan penularan virus.
Jadi hal pertama yang pertama: cuci tangan Anda.
"Sama pentingnya untuk memikirkan di mana tangan berada dan untuk mencuci tangan Anda," kata Mehle. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air selama 20 detik atau lebih. Jika itu tidak memungkinkan, maka gunakan pembersih tangan (hand sanitizer) dalam jumlah besar.
Pilih tempat duduk dekat jendela.
Sebuah studi dari Emory University menemukan bahwa selama musim flu, tempat teraman untuk duduk di pesawat adalah di dekat jendela. Para peneliti mempelajari penumpang dan awak pesawat pada 10 penerbangan selama tiga hingga lima jam.
Duduk dekat jendela posisi paling aman menghindari virus.
Mereka mendapati bahwa orang yang duduk di kursi dekat jendela memiliki lebih sedikit kontak dengan orang yang berpotensi sakit. Pasalnya, duduk dekat koridor, membuat penumpang kerap berpapasan dengan pramugrai atau penumpang lainnya yang menuju kamar kecil.
"Pesan tempat duduk dekat jendela, cobalah untuk tidak bergerak selama penerbangan, tetap terhidrasi dan jauhkan tangan dari wajah Anda," kata Vicki Stover Hertzberg, seorang profesor di Sekolah Perawat Universitas Emory dan Direktur Pusat Ilmu Keperawatan Data di Emory, dan salah satu peneliti utama dalam penelitian ini. "Waspadai kebersihan tanganmu."