Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Curug Tomo mungkin belum terlalu akrab di telinga masyarakat sebagai salah satu objek wisata air terjun di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tapi objek wisata alam itu merupakan salah satu air terjun yang menjadi favorit warga sekitar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Curug Tomo berada di Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi. Jalan masuknya tak begitu jauh dari Pasar Pari yang ada di Jalan Pandeglang-Labuan. Ada papan nama yang menandakan bahwa pengunjung telah memasuki kawasan wisata itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum sampai ke tujuan, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan jalan pedesaan dan perkampungan khas nuansa pegunungan. Ditambah dengan hijaunya pemandangan persawahan berundak.
Tapi pengunjung harus tetap berhati-hati dan tak terlena dengan pemandangan. Sebab, jalan menuju Curug Tomo menanjak dan berbelok tajam ditambah pemandangan jurang menganga disebelah kanan dan kiri jalan.
Saat tiba di pintu masuk gapura Desa Ramea, pengunjung dengan mobil harus meninggalkan kendaraannya. Jalan menuju curug hanya bisa dilalui oleh motor dan berjalan kaki. Dari situ jaraknya sekitar 700 meter.
Setelah perjalanan yang cukup panjang itu, Curug Tomo akan menyambut pengunjung dengan suara gemericik airnya yang jernih. Pemandangan asrinya air terjun dan pepohonan menambah suasana nyaman di sana.
Salah satu pengunjung, Ade Setiawan mengaku sangat terpesona dengan keindahan air terjun itu. Ia juga bisa menikmati sejuknya air terjun dan bermain air dengan anak-anaknya.
"Kurang memuaskan jika mengunjungi curug tanpa merasakan secara langsung kejernihan dari air curug itu sendiri," kata Ade.
Air terjun Curug Tomo berasal dari Puncak Gunung Aseupan. Wisata alam ini milik pribadi dan dikelola pemilik dengan melibatkan warga setempat.
Di sana ada sekitar tiga air terjun yang dapat dinikmati para pengunjung. Posisinya ada di bagian paling atas, lalu di bagian tengah dan ke tiga di bagian paling bawah.
Salah seorang penjaga pintu masuk Curug Tomo, Isnaeni mengatakan pengunjung biasanya ramai datang di akhir pekan. “Biasanya Sabtu dan Minggu pengunjung akan ramai berdatangan ke Curug Tomo,” ujarnya.
Pengunjung akan lebih ramai datang saat libur Lebaran atau saat Tahun Baru tiba. Mereka berasal dari Pandeglang, Serang, Cilegon. “Bahkan ada pengunjung dari Tangerang dan Jakarta juga kesini,” kata Isnaeni.
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung bisa berkemah di sekitar Curug Tomo. Di sana juga sudah ada beberapa fasilitas penunjang seperti, musholla, kamar mandi, toilet dan warung makanan ringan. Bila ingin makanan berat, pengunjung dapat memesan ikan bakar dan nasi liwet kepada pemilik warung setempat dan membakarnya langsung di lahan kosong dekat air terjun.
Baca juga: 3 Air Terjun di Jawa Barat yang Eksotis untuk Liburan