Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Sejarah di Tambang Batubara Ombilin yang Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Batubara Ombilin berbeda dengan warisan situs budaya lain karena terdiri dari 3 area yang sangat luas.

27 Oktober 2021 | 08.34 WIB

Sebuah alat yang dipakai oleh `orang rantai` untuk menggali tambang batu bara tergeletak di Lubang Mbah Suro, terowongan bekas penambangan batu bara di Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat, 10 Juli 2019. Sawahlunto dikenal sebagai kota penghasil batu bara sejak ahli geologi asal Belanda, Willem Hendrik de Greve menemukan kandungan batu bara di aliran Sungai Batang Ombilin sekitar tahun 1867. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Perbesar
Sebuah alat yang dipakai oleh `orang rantai` untuk menggali tambang batu bara tergeletak di Lubang Mbah Suro, terowongan bekas penambangan batu bara di Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat, 10 Juli 2019. Sawahlunto dikenal sebagai kota penghasil batu bara sejak ahli geologi asal Belanda, Willem Hendrik de Greve menemukan kandungan batu bara di aliran Sungai Batang Ombilin sekitar tahun 1867. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa Tambang Batubara Ombilin di Kota Sawahlunto Sumatera Barat merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Tambang batubara ini bahkan merupakan tambang batubara tertua di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Maka tak heran dalam rangkaian Festival Indonesia Hidden Heritage Week (IHHW) 2021, Tambang Batubara Ombilin menjadi salah satu tujuan destinasi wisata virtual. “Virtual tour mengambil Tambang Batubara Ombilin karena situs ini merupakan satu dari 5 situs lain di dunia yang ditetapkan UNESCO pada 2019,” kata Nofa Farida Lestari, Founder sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Hidden Heritage (IHH).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wisata virtual yang digelar pada 21 Oktober lalu itu dipandu oleh Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dan Komunitas Konten Kreator Sawahlunto.

Menurut Deri, Situs Tambang Batubara Ombilin dikenal dengan nama Warisan Tambang Batubara Ombilin. “Situs yang di Sawahlunto ini masuk sebagai Warisan Budaya Dunia kelima Indonesia setelah Candi Borobudur dan Prambanan pada 2012, Situs Sangiran di tahun 1996 serta Sistem Subak Bali pada 2012,” kata dia.

Melihat sejarahnya, Ombilin merupakan efek dari masuknya teknologi industri Eropa pada 1800-an dengan ditemukannya mesin-mesin uap dan bahan bakar. Selain itu, ditemukan lapisan tanah hitam di Ombilin yang setelah diteliti disebut batubara dengan cadangan deposit yang sangat besar dan kalori sangat bagus. Setelah itu dilakukan penambangan batubara oleh Kolonial Belanda.

Ada 3 komponen yang ditetapkan sebagai warisan tambang batubara. Pertama, Sawahlunto sebagai kota fasilitas. Kedua, struktur perkeretaapian dan ketiga, penyimpanan batubara di Pelabuhan Teluk Bayur.

Ombilin berbeda dengan warisan situs budaya lain karena terdiri dari 3 area yang sangat luas. Selain pertambangan, di sana ada pembangkit listrik dan air serta dapur umur dengan kapasitas lebih dari 6 ribu ransum yang memakai teknologi Jerman serta rumah sakit.

Area A adalah kota tambang Sawahlunto. Area B adalah fasilitas struktur perkeretaapian dan sekarang ada peninggalan Lokomotif Mak Itam yang disimpan di Museum Kereta Api Sawahlunto. Ini adalah museum kereta api kedua di Indonesia setelah Ambarawa.

Area C adalah fasilitas penyimpanan batubara di Teluk Bayur dan inilah yang membuka akses batubara di Sumatera bagian tengah saat itu. Dari semua itu, dapat dilihat bahwa Tambang Batubara Ombilin adalah hasil perpaduan teknologi industri dengan budaya lokal.

Nofa mengatakan tur virtual ke Warisan Tambang Batubara Ombilin ini merupakan bagian dari komitmen kreatif hub Indonesia Hidden Heritage dalam mempromosikan wisata sejarah budaya kepada seluruh pencinta traveling dan pegiat sejarah budaya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus