Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

<font size=2 color=#FF0000>Ariel Peterpan:</font><br />Dakwaan Itu Membabi Buta

6 Desember 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dakwaan berlapis kini berada di depan Ariel Peterpan. Jaksa mendakwa pria 29 tahun yang juga kekasih artis Luna Maya ini penyebar video porno. Digelar sejak dua pekan lalu, sidang Ariel selalu dipenuhi pengunjung. Ada yang datang mengelu-elukannya, ada pula massa yang berteriak-teriak menghujatnya. Di tengah-tengah proses persidangannya itulah, pekan lalu wartawan Tempo L.R. Baskoro mewawancarai Ariel.

Anda didakwa menyebarkan video porno. Apa komentar Anda?

Dakwaan itu tidak benar. Masyarakat juga melihatnya demikian. Bahwa saya orang yang melakukan itu, lalu video itu saya perlihatkan ke teman dengan sengaja, terus teman menyebarkannya ke Internet. Masyarakat memandangnya demikian. Kenyataannya kan tidak seperti itu. Ada yang disembunyikan dalam kasus ini.

Apa itu yang disembunyikan?

Penyebarnya, aktor utamanya. Sebenarnya yang merusak moral itu kan penyebarannya. Bukankah undang-undang dibikin untuk itu? Jadi inti penyakitnya adalah penyebarannya tersebut. Tapi inti masalah itu yang justru tidak kelihatan. Orang tidak mendapat ke­jelasan skema kasus ini. RJ (Rejoy) itu, seperti pengakuannya, kan tidak menyebarkan. Ada orang lain di luar dia yang menyebarkan. Yang mencuri, mengedit, dan menyebarkannya. Mestinya mereka ini yang dikejar.

Jadi Anda merasa dakwaan terhadap Anda itu mengada-ada?

Ya, membabi buta, tidak tepat sasaran, dan sangat mengaburkan. Akhirnya justru tidak mendidik masyarakat. Mereka yang menangani kasus ini tidak melihat inti pokok permasalahan. Yang pen­ting, ya sudah, serahkan Ariel saja, deh....

Menurut Anda, kenapa dakwaan itu bisa begitu?

Saya juga tidak mengerti. Kalau kita tidak suudzan, mungkin karena ilmu nalarnya kurang tinggi. Ya, itu tadi. Mereka yang menangani perkara ini tidak melihat bagaimana perkara ini sebenarnya.

Sejumlah organisasi, seperti Forum Umat Islam, mengecam Anda habis-habisan. Mereka menuntut Anda minta maaf….

Sebenarnya begini, saya sangat mengharapkan, kalau mereka benar tulus, mereka datang saja seperti teman-teman saya lainnya. Saya juga punya teman habib. Mereka datang sebagai teman. Mereka bilang, Riel, kamu salah. Kamu harus begini-begini, tobat. Oke, saya setuju. Saya tidak setuju kalau mereka datang dengan cara begini: berteriak-teriak, lalu diliput infotainmen.

Dalam video yang diduga diperankan Anda yang tersebar itu, Cut Tari mengaku perempuan di dalam video itu memang dirinya. Komentar Anda?

Gimana, ya.... (Ariel menggeleng-gelengkan kepalanya. ”Itu materi sidang,” katanya.)

Semua orang yakin Anda dan Luna Ma­yalah memang dalam video itu. Tapi Anda tetap saja menolak mengakui. Kenapa?

Karena, menurut saya, itu poin dari kasus ini, bukan ”siapa” itu. Ini bukannya tidak penting, tapi poinnya adalah ”kenapa bisa tersebar”. Kenapa bisa orang menyebarkan itu dengan se­enaknya? Kenapa bisa muncul di segala macam media dan tidak disensor? Itu poinnya.

Kami mendapat informasi, saat pertama kali ditahan, seorang pejabat kepolisian menyatakan Anda sebenarnya tidak bisa dihukum?

Betul itu. Tapi, mungkin, belakangan mereka kemudian terdesak opini lebih besar. Opini yang dilontarkan oleh orang-orang yang mestinya lebih tahu soal ini.

Maksud Anda?

Ya, mereka yang bicara di televisi-televisi itu. Yang berbicara atas nama kepentingan moral bangsa. Kalau memang untuk kepentingan moral bangsa, tolong dipikirkan lebih dalam lagi. Search saja di Internet. Masih tetap ada apa yang mereka bilang pornografi itu. Kenapa mereka tidak menyetopnya? Saya ini kan korban.

Benar Anda memiliki puluhan video rekaman hubungan Anda dengan perempuan yang Anda kencani?

Itu enggak benar, ngaco. Orang memang sudah tidak bisa membedakan lagi mana fakta, mana gosip.

Dengan kasus ini, Anda yakin tetap masih diterima fan Anda?

Pertama kali memang down. Tapi akhirnya saya berpikir positif saja. Saya tidak tahu apa yang terjadi nanti. Tapi nyatanya justru para fan itu yang menumbuhkan semangat saya.

Misalnya, hari ini Anda diminta menyanyi di luar, masih berani tidak?

Berani.

Kapan Anda segera menikahi Luna Maya?

Kasus ini telah menunda semua yang sudah saya rencanakan. Kemarin ada yang meminta sebaiknya saya menikah saja di dalam tahanan. Gila, saya enggak mau! Kalau pernikahan itu bertahan sampai saya meninggal, saya akan mempunyai memori menikah di penjara. Lalu orang juga menganggap kami menikah karena kasus, bukan karena saling suka. Saya tidak mau itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus