Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

"Ma, Saya Jatuh Di Kebun"

Js, 12, gadis cilik kelas IV SD di desa paslaten, kecamatan tomohon minahasa diperkosa pm, 48, abang ibu si gadis. diketahui pm adalah bekas residivis. masalahnya ditangani polisi tomohon.

10 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JS (12 tahun), sore itu, Senin 17 Mei 1976, sepulang dari kebun langsung ke kamar mandi. Darah yang keluar dari bagian tubuhnya dibersihkannya, tapi rasa cemas dan letih badannya semakin berat. Karenanya ia cepat masuk kamar tidur. Ayah-ibu menyangka gadis cilik mereka ini -- yang masih duduk di kelas VI SD tentu kepayahan pergi ke kebun yang jaraknya 2 kilometer dari desa Paslaten Kecamatan Tomohon. Minahasa. Maklum si anak nomor 4 dari 8 bersaudara ini jarang sekali di disuruh ke kebun. Hari itu kebetulan ia mau saja diajak oleh Meiske Montolalu (17 tahun). saudara sepupunya, untuk mengambil tunas pisang untuk ditanami dari kebun ayah Meiske. Tapi sebenarnya yang meletihkan JS bukan soal pergi-pulang kebun. Perih yang tak tertahankannya akhirnya diungkapkannya kepada ibunya. 'Ma,tadi saya jatuh di kebun dan tertusuk kayu. Darah banyak yang keluar', begitu lapor cemas si gadis pada ibunya, sambil menunjuk tempat yang tertusuk itu -- alat vitalnya. Tak ayal lagi melihat keadaan sang anak, orangtua JS angsung membawanya ke RS Bethesda malam itu juga. Dokter Lampah yang memeriksa pertama. Mengalihkan pemeriksaan selanjutnya kepada dokter Mallopo yang ahli kandungan dan penyakit anak-anak. "Dokter tidak mengatakan hasil pemeriksaannya, kecuali mengatakan tidak apa-apa dan anak itu perlu dirawat di rumah sakit agar jangan terjadi infeksi", tutur ayah JS. Sudah Memeluk Tapi benarkah begitu: si gadis cilik mengalami kecelakaan tertusuk kayu? Ternyata kemudian Komdis Tomohon yang ada mencium apa-apa dalam soal kecelakaan anak ini segera turun tangan. "Apa sebenarnya yang menyebabkan anak itu perlu dirawat di rumah sakit?". tanya Dan Dis Tomohon. Lettu M. Saleh Surya kepada fihak orang tua. "Benar, anak kami hanya mengalami kecelakaan biasa", tutur sang ibu. Tapi Polisi yang sudah punya informasi cukup, bertindak lain. Seorang laki-laki bernama PM (48 tahun), abang dari ibu si gadis JS dan ayah angkat dari Meiske, tanggal 26 Mei diciduk Polisi dari rumahnya. Dalam pengusutan, semula PM mengelak. Tapi ketika kepadanya diperlihatkan pengakuan tertulis dari JS, apa yang diperbuatnya terhadap gadis cilik itu di kebun, akhirnya ia mengaku juga. "Benar saya sudah memperkosa gadis cilik keponakan saya itu". PM ini ternyata bekas penghuni Nusakambangan selama 7 tahun -- waktu masih jejaka, 1949, juga menggagahi gadis cilik yang lebih kecil, 8 tahun, di desa yang sama. Sebagai kenangan masa lalunya, segenap dada dan lengan bekas hukuman ini penuh dengan rajahan. Meski sudah mengaku sebagai pemerkosa, PM masih berdalih juga. "Saya mengira yang saya peluk saat itu isteri saya" -- sambil mengatakan saat itu ia melihat bayangan isterinya yang baru tiga bulan meninggal. "Maklum isteri saya itu biasa saya lihat jalan-jalan dikebun itu". Tapi si gadis cilik yang masih polos tentu saja berkata lain. Sore itu, menurut penuturan JS, ia bersama gadis Meiske tiba di kebun PM lalu mengambil bibit pisang. Sang uwak membantu menggali tunas-tunas pisang itu. Setelah selesai, Meiske pergi memetik cabai dan JS diajak uwaknya PMI pergi ke kebun sebelah untuk menyadap saguer. Sebelum memanjat pohon saguer, PM sudah membuka celananya tinggal celana kolor dan pisau penyadap yang terselip di pinggang. Selesai menyadap. ia menuangkan saguer ke dalam dua buah botol yang akan dibawa pulang JS, kemudian meminum saguer yang tersisa. Sambil minum ia berdiri berhadapan dengan JS, dan mulai menanyai keponakannya yang masih hijau itu, siapa pacar gadis ini. Karena ditanyai dengan pertanyaan yang terasa asing, gadis ini mencoba mengalihkan percakapan sambil memandang ke arah lain karena malu. "Tiba-tiba saya sudah dipeluk erat dari belakang oleh Papi", tutur JS yang memang biasa memanggilnya papi sejak kecil. Lain Kali Ia, yang tidak berdaya, diseret kira-kira 5 meter ke rumput-rumput, lalu ditelentangkan. Blus dan celana jengki yang dipakai si gadis disobek laki-laki beringas yang sudah tak sabar ini. Lalu ia mulai mengisap mulut dan buah dada yang baru mulai montok itu. "Saya mau berteriak tapi mulut saya disumbatnya", keluh JS kepada TEMPO . "Cukup lama. Kira-kira setengah jam saya merasa sangat sakit, dipaksanya". Seusai perbuatannya, PM mengancam. "Awas kalau sampai bocor rahasia ini. Saya bunuh kamu semua dengan orangtuamu". Tak lupa dibumbuhi pesanan:"Lain kali kalau saya minta-lagi harus diberikan". Dan sesudah peristiwa ini berlalu, JS segera mendatangi Meiske lalu keduanya pulang. Mieiske yang melihat kelainan rupa JS saat itu, merasa curiga dan mulai mendesak keterangan. "Rambutnya kusut penuh rumput dan roknya ada darah. Darah itu tercoreng juga di wajahnya, membuat saya curiga", ujar Meiske. Kepada Meiske, dalam perjalanan pulang, JS menuturkan apa yang telah dilakukan uwaknya terhadap dirinya. Karena merasa takut, tak urung Meiske setibanya di rumah langsung melarikan diri. Selama 10 hari lebih gadis yang diperlukan sebagai saksi ini mengungsi ke Manado. "Saya takut kepada ayah. Ia sangat kejam dan tidak segan-segan memukul saya". keluh Meiske -- yang sampai kini tak tahu siapa orangtuanya. karena sejak usia 4 bulan sudah diangkat anak oleh PM yang tak punya keturunan. Seterusnya ia memang akan berpisah dengan ayah angkatnya, yang mungkin sudah akan menjalani hari tuanya di Lembaga Pemasyarakatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus