Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kodam IV/Diponegoro masih memproses anggota TNI yang terlibat pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo. Sebanyak 15 anggota kini tengah menjalani pemeriksaan di Denpom IV/Surakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison mengatakan, penyidik Denpom Surakarta masih estafet menyelesaikan hasil pemeriksaan untuk menerapkan penerapan sanksi dan ancaman pasal yang bakal dikenakan terhadap anggota tersebut. "Saat ini anggota ditahan di Denpom Surakarta, pasal dan ancaman hukuman tunggu hasil pemeriksaan Pom," kata Richard dikonfirmasi Tempo, Senin 1 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Richard mengatakan bakal meng-update kembali setelah adanya perkembangan pemeriksaan dari penyidik Denpom Surakarta. "Kalau sudah ada perkembangan nanti diinfokan," kata Richard.
Sebelumnya, sejumlah relawan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud Md menjadi korban penganiayaan oleh anggota TNI di depan markas kompi B Yonif Raider 408/SBH. Peristiwa itu terjadi di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu siang, 31 Desember 2023.
Berdasar video yang beredar di media sosial, korban yang sedang melintas menggunakan sepeda motor langsung dikerumuni anggota TNI berpakaian preman. Mereka langsung menyerang hingga korban tersungkur di jalan.
Menurut informasi dari pihak TNI AD, peristiwa itu terjadi karena spontanitas karena korban menggeber motor dengan knalpot brong saat melintas di depan markas hingga membuat bising. Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, ada tujuh orang yang menjadi korban pengeroyokan tersebut hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini dan telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan Denpom IV/4 Surakarta untuk menahan 15 prajurit terduga kasus penganiayaan," kata Kristomei melalui keterangan resminya.