Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Adnan Buyung Nasution, pengacara Gayus: Kami Jarang Ketemu

10 Januari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepandai-pandainya menyamar akhirnya terkuak juga. Setelah tepergok di Bali, kini terbongkar lagi, ternyata, sebelum peristiwa ”tertangkap kamera” di lapangan tenis itu, Gayus pernah ngelencer ke Makau dan Singapura. Pekan-pekan ini Kementerian Hukum dan kepolisian tengah menelisik siapa saja yang membantu memuluskan pelesirannya itu. ”Ini semua harus dibongkar,” kata Adnan Buyung Nasution, pengacara senior yang kini jadi pembela Gayus, kepada wartawan Tempo Erwin Dariyanto dan Yophiandi Kurniawan.

Bagaimana tanggapan Anda perihal kepergian Gayus ke Makau itu?

Terus terang saya tidak tahu-menahu. Sebagai pembela hukumnya saya tidak tahu dan tidak mau ikut campur urusan ini. Saya hanya ingin berfokus pada kasus besar yang saya tangani sekarang, yakni masalah mafia hukum dan pajak.

Apakah lolosnya Gayus dari penjara itu melibatkan mafia hukum?

Itu kan tidak ada kaitannya langsung dengan perkara ini. Kalau betul, ya harus dibongkar. Ya, bagaimana orang seperti Gayus yang berstatus tahanan bisa keluar, jalan-jalan. Tentu ada yang mengatur ini, entah kepolisian, di tahanan, entah Imigrasi.

Adakah orang kuat yang mengatur kepergian Gayus?

Kami tidak tahu.

Gayus tidak pernah cerita soal keinginannya sekadar keluar dari tahanan?

Tidak pernah. Yang dulu ke Bali saja dia bohong, kok. Dia bilang enggak, enggak. Ternyata benar.

Bukankah ada jadwal rutin tim pembela hukum ketemu dengan Gayus?

Kami itu jarang sekali ketemu dengan Gayus. Memang ada jadwal rutin dua kali dalam seminggu kami ketemu.

Kalau diingat-ingat, pada 24 September 2010 itu tim Anda pernah ketemu dengan Gayus?

Saya tidak ingat. Tapi bisa dicek di kepolisian ataupun di pengadilan.

Sudah lihat foto paspor Gayus?

Sudah.

Anda yakin itu Gayus?

Saya no comment saja.

Ada dugaan kepergian Gayus ke luar negeri itu untuk menyelamatkan asetnya?

Ya, buktikan dululah. Bongkar dulu semua. Kalau benar, kan pasti terbongkar. Kan ada Interpol, tidak susah. Saya khawatir ini hanya upaya pengalihan isu supaya pleidoi Gayus ini tenggelam.

Kasus kepergian Gayus ke luar negeri ini apa cukup besar untuk mengalihkan isu mafia pajak?

Lo, terang masyarakat terheran-heran. Hebat bener tuh orang seperti Gayus bisa jalan-jalan. Imigrasi bisa diatur. Saya saja tidak bisa.

Anda tidak mendorong Gayus membongkar siapa di balik kepergiannya ke luar negeri?

Kami tidak punya wewenang. Ini kan tanggung jawab dia. Kalau mendorong, ya memang. Mendorong supaya Gayus membongkar semua, tidak usah mbelak-mbelok.

Berapa aset yang dimiliki Gayus sebenarnya?

Kami tidak tahu jumlah seluruhnya. Terakhir yang kami tahu, ya yang di safety deposit box. Dalam bentuk pecahan dolar, logam mulia. Jumlahnya sekitar Rp 74 miliar.

Pernahkah Gayus bercerita tentang hartanya kepada Anda?

Tidak pernah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus