Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Ajudan Lihat Ferdy Sambo Pakai Sarung Tangan Hitam dan Jatuhkan Pistol Brigadir J di Duren Tiga

Ajudan Ferdy Sambo sejak akhir November 2021 itu mengatakan, atasannya juga sudah mengenakan sarung tangan hitam dari rumah Saguling ke Duren Tiga.

31 Oktober 2022 | 17.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, mengatakan ia sempat mau memungut pistol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dijatuhkan sang bos setelah keluar dari mobil di depan rumah dinas Duren Tiga pada 8 Juli lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ajudan Ferdy Sambo sejak akhir November 2021 itu mengatakan, atasannya juga sudah mengenakan sarung tangan hitam dari rumah Saguling ke rumah Duren Tiga atau TKP pembunuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Setelah turun dari mobil, Pak Ferdy Sambo menjatuhkan pistol jenis HS setelah dua langkah berjalan. Saya sebagai aide-de-camp (ajudan) mau ambil tapi sudah keduluan. Beliau pakai sarung tangan hitam,” kata Romer saat menjadi saksi di sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atau PN Jaksel, 31 Oktober 2022.

Ia mengatakan melihat Ferdy Sambo memasukkan pistol HS ke saku sebelah kanan. Setelahnya ia hanya menunggu di luar ketila Ferdy Sambo ke dalam lewat pintu garasi samping. Dari luar pagar Romer masih melihat Ricky Rizal dan Yosua.

Romer mengaku tidak mengetahui alasan Ferdy Sambo pergi ke Duren Tiga dari Saguling. Ia mengatakan, pergi mengantar Ferdy Sambo dari rumah Jalan Bangka ke rumah Saguling pada pukul 15.30 WIB lewat. Saat itu Romer bersama Prayogi dan Farhan.

“Ferdy Sambo langsung ke dalam rumah Saguling. Saya menunggu di luar sama Prayogi dan Farhan,” ujar Romer.

Ia juga melihat rombongan dari Magelang tiba di rumah Saguling sore itu. Mereka adalah Putri Candrawathi, Yosua, Richard Eliezer, Kuat Ma’ruf, Ricky Rizal, dan Susi. Romer mengatakan tidak ada yang aneh saat ia menunggu di luar dan hanya ada tes PCR.

“Kemudian rombongan Ibu masuk ke dalam mobil. Ricky yang membawa mobil, almarhum Yosua di kanannya, di tengah Ibu sama Richard dan belakang Kuat. Saya tidak tahu mereka ke mana,” kata dia.

Kemudian Romer dan Prayogi, sopir Ferdy Sambo, mendapat perintah untuk mengantar atasannya 10 menit setelah rombongan Putri keluar. Ferdy Sambo mengatakan ia hendak bermain badminton di Sawangan, Depok, namun Ferdy Sambo mengatakan hendak mampir sebentar ke rumah Duren Tiga.

“Saat melewati gerbang antara komplek di Saguling dan Duren Tiga Ferdy Sambo sempat menelepon pakai airpods. Saya tidak dengar, cuma dengar ‘halo halo’,” kata dia.

Kemudian sekitar 10 meter dari rumah Duren Tiga Ferdy Sambo menyuruhnya berhenti. Romer kemudian membukakan pintu dan sekitar dua langkah Ferdy Sambo menjatuhkan pistol HS milik Yosua yang disita Ricky Rizal sewaktu di Magelang.

 

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus