Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Bapak Dan Anak Sama-Sama

Di desa kalampaian ilir kecamatan astambul (banjarmasin), 29 agustus 1977 terjadi perkosaan. 2 wanita diperkosa 4 orang lelaki. kejadian itu dilaporkan ke polisi.

24 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ENTAH setan mana yang telah menguasai akal anak-beranak AT (45) dan AYA (20). Mereka, bersama lima orang lainnya, di desa Kalampaian Ilir Kecamatan Astambul (Banjannasin) akhir bulan lalu telah berbuat aib: secara bergiliran memperkosa Nyonya MB dan janda SF. Perbuatan ketujuh tersangka itu, dipelopori oleh AT bersama anak lelakinya AYA. Kabupaten Banjarmasin sedang musim panen. Hanya tenaga penuai padi sangat langka di sana. Untung orang-orang Hulu Sungai, terutama transmigran dari Kecamatan Tambarangan, mau turun menjadi tenaga penuai upahan. Di antara mereka ada sepasang suami isteri B (25) dan MB (22) serta janda SF (18). Mereka tinggal dan menginap di sebuah pondok milik salah seorang warga desa Kalampaian Ilir. Kedatangan rombongan B ini, rupanya, sempat diincar oleh beberapa pasang mata gatal. Malam hari, 29 Agustus, muncul tiga orang laki-laki di pondok B dan rombongannya menginap. Setelah tanya ini dan itu, akhirnya, ketiga tamu ini memerintahkan agar Nyonya MB dan SF melaporkan kedatanganmereka kepada pak RT. Kenapa kedua perempuan ini yang harus melapor? "Yang laki-laki harus menunggui barang di pondok," kata salah seorang tamu dengan entengnya. MB dan adiknya, SF, dibawa melalui pematang sawah. Di suatu tempat yang sepi dangelap, tiba-tiba muncul 4 orang lelaki lain. Di bawah ancaman senjata tajam kedua wanita ini tak berdaya: terpaksa melayani nafsu para pemerkosanya. Kedua korban ini, keesokan harinya, ditemukan oleh seorang penduduk desa dalam keadaan: antara sadar dan tidak. Suami MB sendiri baru tahu keadaan isteri dan iparnya, kemudian, setelah urusan di tangan polisi. Polisi tak begitu sulit membekuk para pelaku, kejahatan seks di desa 13 km dari kota Martapura. Sebab baik MB maupun SF ternyata dapat mengenali tampang salah seorang yang menggagahinya - walaupun kejadiannya pada waktu gelap. Dari salah seorang tersangka yang tertangkap, dalam waktu singkat polisi dapat meringkus semua pelaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus