Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Ternate - Kepolisian Daerah Maluku Utara akan menerjunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan speedboat milik Benny Laos, salah satu calon gubernur Maluku Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolda Maluku Utara Inspektur Jenderal Midi Siswoko mengatakan, pengiriman tim INAFIS bertujuan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan speedboat dengan pendekatan secara ilmiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim ini akan memeriksa secara teknis tempat kejadian perkara dan memeriksa semua bukti-bukti yang berhubungan dengan peristiwa tersebut.
“Pengiriman tim ini juga dalam rangka menjawab spekulasi yang tidak benar yang muncul dari insiden kecelakaan ini. Karena itu tim ini akan melakukan penyelidikan di lapangan,” kata Midi kepada Tempo, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Menurut Midi, sesudah terbakarnya speedboat milik salah satu calon Gubernur Maluku Utara itu banyak informasi simpang siur terkait penyebab kecelakaan yang muncul di publik. Karena itu pihaknya mengirimkan tim guna menyelidiki secara utuh.
“Dengan hasil penyelidikan ini kita akan bisa tahu penyebab kecelakaannya. Karena itu kita tunggu hasil penyelidikannya. Tim akan segera kami kirim ke lokasi,” ujar Midi.
Sebelumnya, speedboat dengan nama Bela 72 milik Benny Laos, salah salah satu calon Gubernur Maluku Utara, terbakar saat mengisi bahan bakar minyak di pelabuhan regional Bobong Desa Bobong, Pulau Taliabu. Sedikitnya enam orang termasuk Benny Laos meninggal dunia dalam insiden itu.
Cellia Octavia Mbotengu, Kepala UPTD Rumah Sakit Bobong, Taliabu mengatakan Benny Laos meninggal pukul 17:20 WIT setelah mengalami Apnea E.C Drowning, Multiple vulnus burn injury dan FR s tibia fibula. Saat ini pihak rumah sakit masih mengurus jenazah untuk dibawa pihak keluarga. “Untuk selanjutnya nanti kami sampaikan lagi pernyataan resminya,”kata Celia.