Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan 40-an tahun itu cukup yakin saat ditanya petugas di loket bagian penerimaan tamu Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Rabu siang pekan lalu. "Nama saya Sri," katanya. Sebuah nama yang lebih sering kita temukan pada orang-orang di Jawa. Bahkan, saat bicara Melayu pun, masih terdengar logat Jawa Tengah lumayan kental. Tapi, entah apa yang membuatnya masih tetap percaya diri ketika ia mengaku berasal dari Aceh kepada petugas bagian konsuler yang menerimanya di kantor perwakilan pemerintah itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo