Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah pendaki puncak Carstensz, Lilie Wijayati Poegiono berhasil dievakuasi dari Lembah Kuning, Senin pagi hari ini, 3 Maret 2025. Lilie merupakan salah satu korban yang meninggal saat perjalanan pendakian ke Puncak Carstensz Pyramid di Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Lilie, Elsa Laksono juga menjadi korban dalam pendakian tersebut. Keduanya wafat setelah terserang cuaca buruk di Puncak Jaya yang menyebabkan hipotermia. Adapun jenazah Elsa telah lebih dulu dievakuasi oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Ahad, 2 Maret 2025. Berikut detik-detik evakuasi jenazah Lilie dan Elsa dari Puncak Carstensz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Evakuasi Jenazah Lilie dan Elsa
Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Billyandha Hildiario menyatakan saat kejadian terdapat lima orang dalam satu rombongan yang terjebak cuaca ekstrem saat akan turun dari Puncak Carstensz. Di antaranya adalah Lilie dan Elsa yang nyawanya tak tertolong karena hipotermia. Sementara itu, tiga pendaki lain berhasil selamat dan kembali ke Jakarta hari ini.
Berdasarkan kesaksian salah satu pendaki yang selamat, Indira Alaika, jenazah Lilie dan Elsa ditemukan di Teras II oleh tim pemandu yang melakukan upaya pertolongan pada pendaki yang terjebak di Puncak Jaya. Jenazah keduanya kemudian dijemput oleh Tim 2 yang terdiri dari dokter Adnan dan Meidi.
Jenazah dua perempuan berusia mendekati 60 tahun ini kemudian diturunkan hingga Lembah Kuning pada Sabtu sore, 1 Maret 2025. Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Mukhlis menyebutkan bahwa evakuasi korban baru akan dilakukan pada Ahad pagi, 2 Maret 2025, dan jenazah diinapkan di Lembah Kuning.
Basarnas kemudian mengevakuasi jenazah Elsa dengan menggunakan helikopter. Jenazah lalu diturunkan di Helipad Bandara UPBU Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, untuk dikirimkan ke RSUD Mimika.
"Untuk korban meninggal dunia atas nama Elsa Laksono pagi tadi sudah berhasil dievakuasi menggunakan helikopter, termasuk tiga korban selamat, saat ini sudah ada di RSUD Timika," kata Kepala Kantor SAR Timika I Wayan Suyatna yang dikonfirmasi dari Jakarta, Minggu malam, 2 Maret 2025.
Wayan menyebutkan bahwa sampai pukul 15.00 WIT Ahad sore, evakuasi dihentikan sementara dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Rencana pelaksanaan evakuasi dilanjutkan pada Senin, 3 Maret 2025 terhadap tim pendaki yang meninggal dunia atas nama Lilie Wijayanti dan para pendaki yang selamat.
Pada Senin pagi, salah satu operator lokal pendakian Carstensz, Irfan Irianto alias Van Irianto mengungkapkan bahwa jenazah Lilie Wijayanti berhasil dievakuasi dari Lembah Kuning. "Kemarin cuaca buruk, jadi hanya satu saja yang berhasil diambil. Terus pagi ini, setengah 6 kami persiapan dan flight (jemput Lilie)," tutur Irfan Irianto kepada Tempo, Senin.
Setelah berhasil dijemput, Elsa dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika. Begitu juga Lilie, setelah dievakuasi pagi ini, ia langsung dibawa ke rumah sakit tersebut. "Pihak keluarga (Lilie) minta sekalian jenazah dimandikan, dibersihkan, dan didoakan," tutur Irfan. Kedua jenazah kemudian diterbangkan ke Jakarta menggunakan maskapai Lion Air, Senin, pukul 10.45 WIT.
Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario mengungkapkan Elsa Laksono meninggal saat perjalanan turun dari Puncak Cartenz Pyramid karena indikasi terkena gejala acute mountain sickness (AMS). Korban dievakuasi ke RSUD Mimika sekitar pukul 06.10 hingga 09.26 WIT.
Rekan pendakiannya, Lilie Wijayanti Poegiono, juga dinyatakan meninggal karena gejala AMS pada saat turun dari Puncak Gunung Carstensz Pyramid pada hari Sabtu, sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh rekan dan guide pendamping di Teras Dua.
Billy juga memastikan tidak ada unsur kelalaian oleh pihak sponsor pendakian atas kematian dua pendaki perempuan tersebut. “Murni karena hipotermia,” ucap Billy saat dihubungi, Senin.
Dia menyatakan, Polres Mimika juga telah memanggil perwakilan PT Tropic Cartenz Jaya selaku sponsor pendakian tersebut untuk dimintai keterangan. “Sementara keterangan sudah cukup. Nanti apabila diperlukan akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar dia.
Ikhsan Reliubun, Clara Maria Tjandra Dewi, Alfitria Nefi P, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.