Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Foto-foto saat Setya Novanto terbaring di Rumah Sakit Premier Jatinegara dan Rumah Sakit Medika Permata Hijau ikut menjadi perhatian Ikatan Dokter Indonesia. Sebelumnya warganet menilai ada kejanggalan dalam foto-foto Setya Novanto tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ilham Oetama Marsis mengatakan penyimpangan praktik kedokteran tidak bisa hanya disimpulkan melalui foto yang beredar di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“IDI perlu memastikan penyimpangan tersebut benar dilakukan oleh dokter atau ada pihak lain di fasilitas kesehatan yang melakukan hal itu kepada pasien,” ujar Ilham di PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa, 28 November 2017.
Ilham mengatakan, PB IDI melalui MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran) di pusat telah berkordinasi dengan tingkat cabang dan wilayah untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang terkait dengan Setya Novanto. Hasil pemeriksaan tersebut, kata Ilham, akan dilaporkan oleh MKEK Wilayah ke MKEK Pusat dalam waktu dekat.
“Pelanggaran yang dibuktikan melalui persidangan akan dijatuhi sanksi etik sesuai dengan berat atau tidaknya pelanggaran,” ujar Ilham.
Menurut Ilham, masyarakat harus turut aktif melapor jika menemukan dugaan pelanggaran saat dokter sedang melakukan penanganan medis, termasuk dokter yang menangani Setya Novanto. Ia mengatakan, apabila masyarakat merasa tidak puas atau menemukan kejanggalan pada pelayanan dokter, bisa disampaikan kepada MKEK.
RIANI SANUSI PUTRI