Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Imigrasi: 687 WNA Terjaring Operasi Jagratara, Didominasi Pelanggaran Izin Tinggal

Ditjen Imigrasi menjaring 687 WNA dalam Operasi Jagratara di 270 titik di seluruh Indonesia pada 12-15 November 2024.

22 November 2024 | 15.15 WIB

Direktur Jendral Imigrasi Kementerian hukum dan HAM, Silmy Karim saat menghadiri apel gelar pasukan operasi Jagratara 2024 di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Perbesar
Direktur Jendral Imigrasi Kementerian hukum dan HAM, Silmy Karim saat menghadiri apel gelar pasukan operasi Jagratara 2024 di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Intan Setiawanty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi menjaring ratusan warga negara asing (WNA) dalam Operasi Jagratara yang dilaksanakan di 270 titik di seluruh Indonesia. Operasi ini berlangsung mulai 12 sampai 15 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari 687 WNA yang kami jaring, 128 di antaranya kami tindaklanjuti," kata Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar M. Godam, dalam keterangan resmi, dikutip Tempo pada Jumat, 22 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan, kasus WNA tersebut bermacam-macam. Mulai dari berkegiatan tidak sesuai izin tinggal yang diberikan, hingga masuk dan tinggal secara ilegal di Indonesia.

Godam menuturkan, kasus-kasus kegiatan WNA yang tak sesuai dengan izin tinggal di antaranya indikasi prostitusi, bekerja sebagai terapis dan layanan kecantikan di salon, juru masak, berdagang pakaian, berdagang rokok elektrik, hingga menjadi mandor proyek.

Dalam operasi ini, lanjutnya, sebanyak 50 unit pelaksana teknis keimigrasian turun berpartisipasi. Dari seluruh unit tersebut, Kantor Imigrasi Surabaya menjadi yang terbanyak melakukan pengawasan dengan jumlah WNA terjaring 92 orang.

"Diikuti Kantor Imigrasi Batam sebanyak 64 orang dan Kantor Imigrasi Tanjung Priok sebanyak 48 orang," ungkap Godam.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Andrianto menjelaskan, Operasi Jagratara bertujuan untuk memastikan setiap orang asing di Indonesia mematuhi peraturan keimigrasian yang berlaku.

“Operasi ini menjadi semakin penting mengingat meningkatnya jumlah pendatang, terutama di sektor pariwisata dan investasi,” ucap Agus.

Sebelumnya, Ditjen Imigrasi telah melaksanakan tiga operasi Jagratara sepanjang 2024. Dalam operasi tersebut, lebih dari 3000 WNA dapat terjaring. 

“Sesuai arti nama Jagratara, yaitu 'selalu waspada', jajaran Imigrasi akan mewaspadai seluruh potensi pelanggaran dari orang asing di seluruh Indonesia," tutur Agus. "Ini untuk membantu menjaga stabilitas keamanan nasional, memberikan efek cegah agar tidak terjadi pelanggaran, serta menjaga kepercayaan publik terhadap Imigrasi."

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus