Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Jalanan Ring Road Utara Yogyakarta Ditutup 3 Jam saat Ribuan Santri Gelar Aksi Solidaritas Kasus Penusukan

Ribuan santri mendatangi Polda DIY meminta kasus penusukan dan pengeroyokan santri dilakukan dengan adil dan tuntas.

29 Oktober 2024 | 14.52 WIB

Sejumlah santri mengikuti aksi damai di halaman Polda DIY, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Dalam solidaritas tersebut ribuan santri mengecam atas insiden penusukan santri serta mendesak pihak kepolisan untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menutup penjual minuman keras tanpa izin. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Perbesar
Sejumlah santri mengikuti aksi damai di halaman Polda DIY, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 29 Oktober 2024. Dalam solidaritas tersebut ribuan santri mengecam atas insiden penusukan santri serta mendesak pihak kepolisan untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menutup penjual minuman keras tanpa izin. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus penusukan dan pengeroyokan dua orang santri oleh gerombolan pemuda di kawasan Prawirotaman Yogyakarta pada Rabu petang, 23 Oktober lalu memicu reaksi di kalangan para santri di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah DIY menggelar aksi menggerudug Markas Kepolisian DIY, Selasa siang 29 Oktober 2024 untuk penuntasan kasus itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sebab, dari 25 terduga pelaku yang sebelumnya disebut polisi terlibat penganiayaan itu, hingga saat ini belum semua tertangkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan yang menemui massa santri menyebut hingga saat ini ada tujuh terduga pelaku yang ditangkap. "Hingga kemarin malam (28 Oktober) kami berhasil menangkap yang mengumpulkan (1 orang) dan yang melakukan penusukan (1 orang), setelah sebelumnya menangkap lima orang," kata Suwondo.

Meski begitu, polisi belum membeberkan motif dibalik penyerangan para santri itu.

Aksi solidaritas massa atas penusukan dan pengeroyokan dua santri Krapyak Yogyakarta itu pun membuat arus lalu lintas di kawasan Ring Road Utara terutama depan Markas Polda DIY ditutup dan dialihkan kurang lebih tiga jam. Mulai pukul 09.00 hingga menjelang pukul 12.00 WIB.

Dari pantauan Tempo, para santri juga elemen Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) serta kyai itu datang memakai kendaraan roda dua, roda empat, truk, dan bus.

Selama aksi berlangsung, petugas kepolisian tampak menjaga ruas jalan yang mengarah depan Markas Polda DIY. Kendaraan yang melintas dari simpang selatan (Jalan Affandi), dari utara (Terminal Condong Catur) dan dari barat (Ring Road Utara) dialihkan.

Massa tampak memarkir bus dan kendaraan itu di jalanan depan Markas Polda DIY untuk melakukan unjuk rasa.

Abdul Muiz, Koordinator Umum Aksi bertajuk #SantriMemanggil #SantriMelawan #SantriMenggugat itu mengatakan, kepolisian harus bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan santri di Prawirotaman ini. "Tangkap semua pelaku, kami tegaskan lagi, semua pelaku yang terlibat dalam kasus ini, agar masyarakat Yogyakarta merasa aman dan nyaman," kata dia yang juga Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DIY itu.

Abdul Muiz mengatakan dalam aksi itu pihaknya mendesak aparat untuk segera menangkap dan mengadili semua pelaku terlibat. Sehingga kasus ini tak mangkrak di jalan.

"Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku, memprosesnya dan nmenyeretnya ke pengadilan guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," kata Abdul Muiz.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus