Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Jantan tapi rapuh

Psikolog denis o'donovan dari florida atlantic university, as, menemukan gejala kejiwaan pada pria yang takut disebut lemah & kewanitaan, disebut femifobia. perilaku ini merusakkan kesehatan.

25 Juni 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LELAKI selalu lebih kuat, tapi anehnya lebih cepat mati. Data statistik di hampir semua negara menuniukkan umur wanita lebih panjang dari pria. Malah di negara maju, rata-rata tujuh tahun lebih lama. Padahal, wanita, yang dianggap lemah itu, ternyata juga sedang sakit-sakitan. Data kesehatan di Amerika Serikat menunjukkan jumlah cuti sakit dan pemakaian dana asuransi kesehatan pada wanita jauh lebih besar dari kaum pria. Bagaimana mungkin umur mereka bisa lebih panjang? Psikolog Denis O'Donovan dari Florida Atlantic University, Amerika Serikat, berdasarkan penelitian yang baru saja diselesaikannya, melemparkan sebuah teori. "Tidak benar kaum wanita lebih rentan," katanya. "Mereka tercatat lebih sering sakit hanya karena mereka lebih terus terang." Wanita, sebagai kaum yang dianggap lemah, menurut .O'Donovan, tak punya beban berterus terang kalau sakit. Kaum pria justru sebaliknya. Bagi mereka, adalah berat sekali mengakui "saya sakit". Mengapa? Karena takut disebut lemah dan kewanita-wanitaan. Ketakutan pria pada citra feminin ini oleh O'Donovan diperkenalkan lewat istilah baru: femifobia. Lalu bagaimana hubungan femifobia dengan umur pendek? "Penyakit yang disembunyikan dan tidak diobati dengan sendirinya mudah menjadi kronis," jawab Denis O'Donovan. "Alasan lain, femifobia membuat pria sering mengalami stres, bahkan jatuh ke kondisi depresif." Keadaan kejiwaan ini dengan sendirinya lama-kelamaan bisa merusakkan kesehatan. Dalam upaya membuktikan adanya hubungan antara femifobia dan kesehatan, O'Donovan bersama rekannya, Judith Wagner, melakukan sebuah percobaan unik. Kedua psikolog itu melakukan wawancara dengan sekelompok pria dan sekelompok wanita. Ketika tanya-jawab dilakukan, kondisi tubuh para responden dimonitor melalui mesin polygraph, alat yang bisa mengukur detak jantung tekanan darah, kondisi stres, dan ntme pernapasan. Tiga kelompok pertanyaan diajukan Judith dan O'Donovan. Pertama, pertanyaan umum yang bisa dikatakan netral. Kedua, pertanyaan-pertanyaan yang bisa menandakan perbedaan pria dan wanita. Pada para wanita, misalnya, ditanyakan, "Apakah Anda cepat menangis?" sementara pada pria ditanyakan, "Apakah Anda suka berkelahi?" Kelompok pertanyaan ketiga bersifat provokatif. Pada pria, misalnya, ditanyakan, "Menurut Anda, mana lebih beruntung, menjadi lelaki atau wanita?" Lebih dari itu bahkan ditanyakan, "Apabila mungkin, apakah kira-kira Anda mau jadi wanita?" Hasil percobaan ini tak jauh dari dugaan kedua psikolog itu. Grafik polygraph naik letika pertanyaan-pertanyaan provokatif diajukan pada responden pria. Pada beberapa pria yang dinilai sangat chauvinistis, grafik polygraph menandakan mereka gelisah, stres, dan marah. Sementara itu, pada para wanita, grafik polygraph tak menunjukkan perubahan apa-apa dari awal sampai akhir. Pada bagian lain dalam penelitiannya, O'Donovan mengamati secara khusus pasangan-pasangan bercerai. Segera setelah perceraian, para wanita tercatat mengalami stres dan depresi - jumlahnya dua kali lipat dari pria. Sebagian besar pria tampak seperti tidak terpengaruh. Benarkah begitu? Judith dan O'Donovan tak yakin. Mereka menemukan angka kematian pada kelompok duda cerai - akibat kecelakaan lalu lintas ternyata tinggi. Ini, menurut kedua psikolog tersebut, sebenarnya tak lain dari manifestasi depresi yang disembunyikan. "Saya yakin, para duda itu menderita femifobia," kata O'Donovan. Jim Supangkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus