Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kecoak dan komputer stres

Jepang memproduksi mainan, khusus buat meredam stres. diantaranya buat dihancurkan, mulai dari bentuk boneka, komputer. yang lain, mainan berbentuk kotak kecil yan mengeluarkan suara bermacam-macam.

25 Juni 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Jepang kini sedang dibuat berbagai sarana untuk melampiaskan stres dan rasa marah. Sejumlah perusahaan mainan mendapat ide untuk menciptakan mainan yang khusus buat dihancurkan. Rancangan ini bertolak dari teori yang masih diperdebatkan, bahwa stres adalah akibat hasrat mengamuk yang tidak tersalurkan. Beberapa waktu lalu, muncul mainan berbentuk kecoak yang bisa ditempeli potret siapa sala. Kepuasan, menurut para produsen, bisa didapatkan, karena bila dihajar, kecoak mainan itu akan mengeluarkan suara mencicit seperti kesakitan. Awal Juni ini, pengusaha Jepang yang gesit-gesit itu memperkenalkan mainan yang lebih canggih. Kini boneka dalam tlga bentuk: bos, ibu rumah tangga, dan polisi wanita. Bila boneka-boneka ini dihajar, yang keluar bukan cuma suara mencicit. Sebelum ringsek, boneka-boneka itu minta ampun, "Maaf, saya minta maaf, jangan pukul saya lagi." Ada lagi yang dibuat khusus untuk para pekerja di bursa saham. Mainan itu berbentuk komputer. Keguncangan di bursa-bursa saham, yang kini terkenal dengan sebutan Black Monday itu, rupanya menarik perhatian pengusaha mainan. Mereka menyangka, para pegawai di bursa-bursa itu adalah pengidap stres paling berat. Untuk memberi kepuasan, komputer mainan dibuat sangat mirip dengan aslinya. Karena itu, harganya juga tidak murah, sampai US$ 14, atau sekitar Rp 23.000. Tapi masih ada yang lain. Sekali ini pendengaran yang digarap. Mainan penyalur amuk yang ini bukan untuk dihancurkan, tapi untuk didengarkan. Bentuknya sebuah kotak kecil yang disebut "kotak balas dendam". Di dalamnya terdapat tape recorder yang bisa mengeluarkan suara berondongan senapan mesin, ledakan bom, granat, bahkan desingan roket. Benarkah stres bisa dikurangi dengar menyalurkan amuk dan amarah semacanr itu? "Tindakan ini bisa dimengerti," ujar dr Yul Iskandar, Kepala Laboratorium Psikiatri Biologis Departemen Kesehatan. "Ini substitusi pelampiasan emosi." Tapi, menurut Yul, cara-cara ini tak pernah ditempuh dalam psikiatri. "Terlalu spekulatif," ujar psikiater itu lagi. Yul menilai penyaluran stres ala Jepang itu agak kacau. Kejengkelan pada suatu obyek seperti kepada komputer, kertas, mesir ketik, tidak ada sangkut pautnya dengar stres. "Benci pada suatu obyek namanya fobia, katanya. Karena itu, penyalurar amuk untuk mengurangi stres seperti yang di Jepang itu dianggapnya kurang masuk akal "Mana mungkin, orang yang sudah lama bekerja di bursa saham tiba-tiba menjadi fobia terhadap komputer kalau dia tidak gila?" kata Yul. Penyaluran energi untuk mengurang stres, kendati masih belum bisa dibuktikan sepenuhnya, menurut Yul, kadang-kadang dipraktekkan pula di dunia medis. "Cari yang diakui adarah gerak badan dan olah raga secara teratur," katanya. Psikiater itu sam: sekali tidak merekomendasikan cara-car Jepang yang berusaha meredam stres lewa berbagai mainan yang dibeli khusus bua dihancurkan. Tri Budianto Soekarno, Jis. (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus