Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musyawarah Rakyat atau Musra Indonesia yang digelar di Bandung, Jawa Barat pada Ahad lalu, merekomendasikan sejumlah nama tokoh politik untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Musra Indonesia ini sebelumnya menjadi sorotan karena Presisen Jokowi hadir saat pembukaannya dan mengaku tertarik mengikuti hasilnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut hasil voting yang dilakukan oleh Musra tersebut, nama Jokowi berada di urutan pertama sebagai capres yang direkomendasikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Joko Widodo di urutan pertama dengan jumlah pemilih 1.704 atau 29,79 persen," ujar Ketua Panitia Musyawarah Nasional, Panel Barus, dalam keterangannya, Kamis, 1 September 2022.
Untuk nomor urut kedua, terdapat nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang dibayangi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi keempat, dan terakhir di urutan lima besar ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berikut rinciannya:
1. Jokowi - 1.704 suara (29,79 persen)
2. Sandiaga Uno - 968 suara (16,92 persen)
3. Ganjar Pranowo - 921 suara (16,10 persen)
4. Prabowo Subianto - 635 suara (11,10 persen)
5. Anies Baswedan - 516 suara (9,02 persen)
Selanjutnya, Hasil Musra Soal Figur Calon Wakil Presiden
Selain calon presiden, Musra Indonesia juga menjajaki soal figur yang diharapkan menjadi calon wakil presiden 2024. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disebut berada di posisi teratas disusul oleh Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri BUMN Erick Thohir menempati posisi ketiga, sementara pengusaha Arsjad Rasjid muncul di posisi keempat. Ketua DPR RI yang sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani menempati posisi kelima.
Berikut rinciannya:
1. Ridwan Kamil - 2.225 suara (38,89 persen)
2. Airlangga Hartarto - 758 suara (13,25 persen)
3. Erick Thohir - 733 suara (12,81 persen)
4. Arsjad Rasjid - 591 suara (10,33 persen)
5. Puan Maharani - 543 suara (9,49 persen)
"Peserta Musra Jawa Barat lebih mendambakan pemimpin bangsa yang jujur dan bersih, sekaligus berani, tegas, dan berwibawa, serta berpengalaman," kata Panel Barus mengenai tafsiran kriteria karakter dan pemimpin bangsa yang diharapkan.
Selanjutnya, Jokowi sebut Musra sebagai suara rakyat
Sebelumnya, Jokowi menyatakan ketertarikannya terhadap Musra Indonesia tersebut. Dia bahkan meminta agar capres rekomendasi Musra Indonesia diberitahukan kepada dirinya.
"Nanti kalau dalam Musra ini udah ketemu siapa, tolong saya dibisikin. Karena ini forumnya rakyat. Boleh rakyat bersuara kan?" ujar Jokowi saat membuka Musra, Ahad, 28 Agustus 2022.
Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu menyebut forum seperti Musra adalah suara dari akar rumput masyarakat. Sehingga, dia berharap melaui Musra ini bakal muncul nama capres yang benar-benar mewakili suara rakyat.
Meski begitu, dia tetap berpesan agar Musra tidak buru-buru menyatakan dukungan untuk salah satu sosok.
"Saya titip lagi, hati-hati, ula buruh ngrusuh, hati hati, jangan buru buru. Saya ulang lagi, Jangan keliru jangan salah menentukan sikap," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa sosok calon presiden memang hanya bisa diusung oleh partai. Namun, menurut dia, rakyat tetap menjadi pihak yang menentukan dan memilihnya.
Mengenai kriteria presiden yang cocok menggantikannya, Jokowi menyebut sosok itu harus bisa turun ke bawah dan dekat dengan rakyat. Musra, menurut dia, adalah instrumen demokrasi yang diharapkan bisa memunculkan pemimpin yang dicintai rakyat.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.