Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi sudah memeriksa total 39 orang saksi dalam kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Ezra Walewangko. Kenzha sebelunya ditemukan dalam keadaan wajah dan hidung berdarah di dekat pagar kampusnya, Cawang, Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa malam, 4 Maret 2025 diduga akibat dikeroyok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"39 orang saksi (sudah diperiksa)," kata Kapolres Metro Jaktim Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly kepada Tempo, dikutip Ahad, 23 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, kasus tewasnya mahasiswa Fisipol UKI itu masih dala proses penyelidikan. Nicolas menyebut, hasil autopsi dan uji laboratorium forensik (labfor) terkait penyebab kematian korban belum keluar.
"Belum keluar hasil otopsi dan labfor. Masih penyelidikan, pendalaman," kata dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kronologi tewasnya mahasiswa UKI berdasarkan keterangan para saksi. Dia mengatakan, ada momen pesta miras dalam rangkaian kronologi kejadian.
"Menurut keterangan saksi 4 atas nama EFW bahwa pada hari Selasa, 4 Maret 2025, awalnya sekitar pukul 16.30 WIB meminum minuman berakohol jenis arak bali bersama dengan ketiga temannya yaitu A dan H," kata Ade Ary melalui keterangan tertulis pada Jumat, 7 Maret 2025.
Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB saksi EFW ingin membeli lagi minuman arak Bali. EFW bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI. Korban pun menanyakan saksi EFW hendak ke mana dia pergi.
"Kemudian saksi menjawab 'Mau beli arak Bali.' Kemudian saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman di Sutoyo, Cawang," ujar Ade Ary.
Seusai membeli minuman, saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut. Namun, saksi mengaku tidak tahu apa penyebabnya.
"Setelah itu, suasana kembali mereda saksi, korban beserta teman nya kembali minum bersama," kata Ade Ary.
Kemudian berselang 1,5 jam, tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB, korban terjadi cekcok mulut kembali. Kejadian ini pun dilerai oleh pihak keamanan kampus dan korban dipapah oleh EFW ke arah pintu keluar kampus.
Begitu sampai di pintu keluar, EFW meninggalkan korban karena mengira dia akan mengambil sepeda motornya untuk pulang. Namun pada saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya.
"Melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar, sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan," ujar Ade Ary.
Korban kemudian diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh saksi 4 EFW. Saat itu, korban dalam kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah. "Kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur."
Nicolas mengatakan, penyebab cekcok yang terekam dalam kamera pengawas itu akibat kesalahpahaman atau ketersinggungan. Pasalnya, kata dia, korban berada di bawah pengaruh alkohol yang diminum sebelunya.
"Kesalahapaman dan/atau ketersinggungan, karena korban di bawah pengaruh alkohol," tutur Nicolas.