Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kantor PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) di Kalideres, Jakarta Barat, tampak lengang pada Senin, 17 April 2023, setelah direktur dan manajernya ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Keduanya terseret dalam kasus suap yang menjerat Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada 15 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor itu tampak sepi. Hanya dua pegawai yang berjaga. Rumah kantor itu juga tertutup sebagian oleh pintu besi hijau dan pintu kaca buram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu pegawai, yang enggan disebut namanya, membenarkan Direktur PT SMA Benny dan Manajer PT SMA Andreas Guntoro ditangkap KPK pada Jumat kemarin. Ia mengatakan mengetahui bosnya ditangkap dari pemberitaan media. Namun ia mengaku tidak mengetahui soal proyek pengadaan CCTV Smart City Bandung yang melibatkan kantornya.
“Itu saya tidak bisa jawab karena urusan manajemen,” kata pegawai itu kepada Tempo, Senin, 17 April 2023, ketika ditanya soal tender pengadaan CCTV Smart City Bandung.
Pegawai itu mengatakan Andreas merupakan manajer kantor PT SMA di Bandung. Ia juga membenarkan PT SMA memang perusahaan yang menyediakan CCTV dan pemasangannya.
Menurutnya, kantor PT SMA memang sepi akhir-akhir ini karena menjelang libur lebaran. Ia meminta Tempo untuk datang lagi minggu depan setelah lebaran. Ia menuturkan pihak manajemen meminta pegawai masuk pada Senin untuk menerima apabila ada kunjungan dari KPK.
Kronologi kasus
Sebelumnya KPK menetapkan enam tersangka dalam perkara suap pengadaan jaringan internet dan CCTV Smart City Bandung. Mereka adalah Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung, Khoirul Rijal selaku Sekretaris Dishub Pemkot Bandung, dan Dadang Darmawan selaku Kepala Dishub Pemkot Bandung sebagai penerima suap. Sementara itu, tersangka pemberi suap antara lain Benny selaku Direktur dan Andreas Guntoro selaku Manajer PT Sarana Mitra Adiguna, serta Sony Setiadi selaku CEO PT Citra Jelajah Informatika.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan kasus suap tersebut berkaitan dengan pencanangan proyek Bandung Smart City yang digagas pada 2018. Ia menambahkan pada saat Yana Mulyana menjadi Wali Kota Bandung pada 2022, proyek tersebut masih mengupayakan peningkatan layanan internet dan CCTV.
“Yang menjadi penyedia layanan CCTV dan jasa internet untuk Bandung Smart City yaitu PT SMA dengan posisi BN selaku Direktur dan AG selaku Manager dan juga PT CIFO dengan posisi SS selaku CEO,” kata Ghufron pada Ahad 16 April 2023.
Ghufron menjelaskan, pada Agustus 2022 Andreas Guntoro dengan sepengetahuan Benny bersama Sony Setiadi menemui Yana Mulyana. Pertemuan tersebut, kata dia, guna membahas bancakan proyek pengadaan CCTV untuk Dishub dan Diskominfo Kota Bandung.
“Pertemuan tersebut difasilitasi KR selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung,” ujar Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Ahad, 16 April 2023.
Selanjutnya, kata Ghufron, sekitar Desember 2022 terjadi lagi pertemuan antara Yana Mulyana didampingi Khairul Rijal selaku Sekretaris Dishub Bandung dengan Sony Setiadi di Pendopo Wali Kota Bandung. Pada pertemuan ini, ia menyebut ada terjadi pemberian uang serta pembahasan bancakan proyek pengadaan layanan jaringan internet.
“Sekaligus membahas pengondisian PT CIFO sebagai pelaksana pengadaan ISP di Dishub Pemkot Bandung walaupun keikutsertaan PT CIFO dalam proyek tersebut melalui aplikasi e-catalogue,” kata Ghufron.
Selanjutnya: Serahkan uang suap pakai kode
Dia juga mengatakan para tersangka menggunakan kode 'nganter musang king' pada saat menyerahkan uang suap. "Sebagai bukti awal penerimaan uang oleh YM dan DD melalui KR senilai sekitar Rp924,6 juta," ujar dia.
Ghufron mengatakan atas perbuatannya, Yana Mulyana cs sebagai penerima suap disangkakan pasal 12 huruf a dan 12 huruf b atau pasal 11 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi. Sementara itu, para pemberi suap disangkakan Pasal 5 ayat 1 (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.
PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) didirikan pada 17 Februari 2010. Perusahaan IT ini awalnya bergerak di bidang Network Integrator yang melayani tiga wilayah yakni Bandung, Jakarta, dan Purwakarta. Perusahaan ini kemudian berkembang hingga memiliki dua anak perusahaan yakni PT Cipta Data Media yang bergerak di bidang penyedia jasa aplikasi dan PT Powertel sebagai penyedia network fiber optic.
PT CIFO tercatat memiliki banyak klien mulai dari perusahaan swasta, pemerintahan, perhotelan, hingga sekolah. Sejak tahun 2022 hingga awal 2023, tercatat CIFO pernah menggarap 15 proyek di lingkungan pemerintahan mulai dari Kementerian Hukum dan HAM, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Subang, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Kota Bandung, dengan total nilai proyek kurang lebih Rp 17,8 Miliar.
Perusahaan ini dijalankan oleh Evie Wahyu Yuliastuti sebagai Komisaris Utama, Qyqy Amalia sebagai Komisaris, dan Sony Setiadi sebagai Direktur Utama.
Sementara itu, PT Sarana Mitra Adiguna berdiri sejak 2020 di Jakarta. Perusahaan ini bergerak di bidang Jasa dan Solusi Keamanan CCTV Smart System sebagai peralatan sistem keamanan.
Perusahaan ini tidak hanya sebagai penyedia layanan tetapi juga sebagai mitra dalam memberikan solusi keamanan yang inovatif, nyaman, aman dan terkendali, baik dalam hal pemeliharaan maupun pengguna akhir.
Perusahaan ini juga telah menjadi Sole Distributor Partner untuk produk Huawei HoloSens Series di Indonesia, System Integrator and Surveillace, dan Analytic System AI.
EKA YUDHA SAPUTRA | MIRZA BAGASKARA | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA