Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kelompok Bersenjata Masih Kuasai Lokasi Jenazah Pekerja di Nduga

Komandan Korem 172/Praja Wirayakti Kolonel Infanteri J. B. Parluhutan Sianipar menyebut kelompok bersenjata masih menguasai lokasi jenazah di Nduga.

6 Desember 2018 | 02.20 WIB

Dokumentasi foto lokasi pembangunan jembatan kali Yigi diperlihatkan pada konpers kasus pembunuhan pekerja pembangunan di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018. Para pekerja yang menjadi korban itu sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Dokumentasi foto lokasi pembangunan jembatan kali Yigi diperlihatkan pada konpers kasus pembunuhan pekerja pembangunan di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018. Para pekerja yang menjadi korban itu sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Korem 172/Praja Wirayakti Kolonel Infanteri J. B. Parluhutan Sianipar mengatakan, kelompok bersenjata masih menguasai lokasi jenazah pekerja proyek di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua. Karena masih dikusai, aparat keamanan terus berupaya merapat ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Baca: Fakta - fakta Penembakan Pekerja Proyek di Papua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami masih berupaya untuk mendekat ke tempat terjadinya pembunuhan. Sampai hari ini personel kami masih kontak di wilayah ketinggian sebelum TKP, dan terus berupaya merapat ke sana," kata Parluhutan Sianipar di Markas Yonif 756/Wimane Sili, di Jayawijaya, Rabu, 5 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Parluhutan Sianipar menjelaskan, pasukan yang melakukan evakuasi jenazah para pekerja jembatan itu telah diperkuat dengan personel dari Batalion 756/WMS, yang menempati Pos 755/Yalet di Pos Mbua, distrik yang bertetangga dengan Distrik Yall tempat pembunuhan massal itu.

Berdasarkan pantauan Antara, sekitar 15 personel TNI dimobilisasi pada Rabu sore, 5 Desember 2018 dengan helikopter milik TNI dari Yonif 756/WMS dan dipimpin oleh Komandan Yonif 756/WMS Mayor Infanteri Arif Budi Situmeang.

Parluhutan Sianipar menambahkan, secara kasat mata komplotan kriminal bersenjata terus memberikan perlawanan atau gangguan. Jumlah mereka mencapai puluhan orang. "Kalau kami hitung, kekuatan senjata mereka sekitar 20 orang. Itu kasat mata dan mereka berpindah-pindah dan menguasai medan".

Dari Jayapura, Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letnan Kolonel Infanteri Dax Sianturi mengatakan, personel TNI - Polri telah menemukan 15 orang dalam keadaan meninggal. "Mereka ditemukan di area Puncak Tabo," ujar Dax melalui pesan singkat, Rabu, 5 Desember 2018.

Namun, ke-15 korban meninggal belum teridentifikasi sehingga belum bisa dipastikan apakah keseluruhan korban adalah karyawan PT Istaka Karya. Adapun korban selamat yang dievakuasi TNI - Polri sebanyak 13 warga, terdiri dari lima orang karyawan PT Istaka Karya, enam orang pekerja bangunan Puskesmas Mnua, dan dua orang pekerja SMP Mbua.

ANDITA RAHMA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus