Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Koordinator Perekonomian Alia Karenina memberikan penjelasan lanjutan soal pencopotan ekonom Lin Che Wei. Lin merupakan eks anggota tim asistensi yang membantu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato dan kini menjadi tersangka kelima kasus dugaan izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) alias perkara mafia minyak goreng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"(Pemberhentian) tidak ada kaitannya dengan isu minyak goreng, karena yang bersangkutan tidak terlibat dalam pembahasan terkait minyak goreng di Kemenko Perekonomian," kata Alia saat dihubungi, Jumat, 20 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alia mengklaim Lin Che Wei diberhentikan agar ada penyegaran di tim asistensi. Selain itu, Lin diberhentikan karena tidak pernah aktif di tim berdasarkan hasil evaluasi. Lin ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada 17 Mei lalu. Dalam kasus ini, Lin yang tak punya jabatan di Kementerian Perdagangan diduga mengatur izin ekspor CPO kepada beberapa perusahaan.
Pengaturan dilakukan bersama tersangka lain yaitu Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana. Izin harusnya ditolak karena perusahaan tidak memenuhi kewajiban pemenuhan kebutuhan CPO dalam negeri alias Domestic Market Obligation (DMO). Di sisi lain, nama Lin tercatat masuk ke dalam tim asistensi ini pada akhir 2019. Selain Lin, ada nama lain di tim asistensi ini seperti ekonom Raden Pardede hingga Bustanul Arifin.
Alia menjelaskan anggota tim asistensi hanya dapat memberikan masukan internal atau ketika diminta insight oleh Airlangga. Anggota tim tidak berhak memberikan pandangan keluar dengan menggunakan jabatannya atau atas nama tim asistensi.
Setelah Lin diumumkan menjadi tersangka, Alia dalam keterangannya menyebut Lin sudah tak lagi memegang jabatan di tim terhitung dua bulan lalu. Lin juga disebut tidak lagi aktif dalam tim selama masa pandemi.
“Lin Che Wei sempat menjadi anggota tim asistensi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, namun terhitung akhir Maret 2022 sudah tidak memegang jabatan tersebut,” ucap Alia dalam keterangannya, Selasa malam, 17 Mei 2022.
Pandemi baru masuk ke Indonesia pada Maret 2020 atau selang beberapa bulan saja setelah Lin masuk ke tim. Ketika dikonfirmasi, Alia tidak merinci alasan khusus kenapa Lin masih berada di tim dan baru diberhentikan per Maret 2022.
Masukan dan pandangan sebelum merumuskan kebijakan terkait sawit, kata Alia, berasal dari pejabat internal kementerian dan merupakan hasil pembahasan rapat koordinaso atau rakor. Masukan lainnya, kata dia, menjadi pelengkap dari masukan yang ada dan dibahas juga dalam rakor. "Selama menjabat, Lin Che Wei tidak pernah memberikan masukan atau insight, dan tidak pernah diminta memberikan masukan," kata Alia.
Baca Juga: Airlangga Pastikan Sudah Berhentikan Lin Che Wei sebagai Asisten
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini