DI Taman Impian Jaya Ancol kembali ditemukan mayat bugil dalam mobil, Senin subuh pekan lalu. Kawasan pesisir pantai Jakarta itu dikenal sebagai tempat rekreasi, sekaligus arena berkencan. Tidak jarang dua sejoli yang mabuk cinta selalu terlena hinggga lupa pada keselamatannya. Ini barangkali yang dialami Ekasianto Hadisuryo, alias Aaw, bersama gadisnya Ester Widyawati. Mereka dijumpai dalam mobilnya secara tidak sengaja oleh Junaidi, pengemudi ojek yang biasa mangkal di sana. Bermula ketika ia lewat di belakang panggung terbuka Taman Impian Jaya Ancol. Ia lihat sebuah mobil Mazda masih terus terparkir walau sudah hampir pukul 07.00 pagi. Kemudian Junaidi memeriksa mobil berwarna biru itu. Begitu melongok dari balik kaca pintu, ia kaget karena di dalam mobil dilihatnya sepasang lelaki dan perempuan dalam keadaan bugil. Mereka "tertidur" -- yang perempuan di jok depan sebelah kiri, dan yang lelaki terlentang di dekat stir. Terdorong oleh yang baru disaksikannya itu, kemudian Junaidi segera melaporkannya kepada petugas Pos Keamanan Ancol. Setelah itu polisi mendatangi mobil tersebut. Beberapa kali petugas itu mengetok kaca mobil, namun tidak ada reaksi dari pasangan yang sedang telanjang bulat itu. Akhirnya kaca pintu mobil dibuka paksa. Polisi menemukan tubuh lelaki itu sudah tewas. Sedangkan pasangannya masih bernafas. Badannya lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan, kemudian dari KTP-nya diketahui yang lelaki adalah Ekasianto Hadisuryo, 26 tahun. Ia ini warga Kemayoran. Sedangkan pasangannya bernama Ester Widyawati, warga Cipinang Cempedak. Dalam tas cewek ini juga ditemukan celana dalam dan kutangnya. Selain itu, petugas menemukan bekas muntahan di jok mobil dan pakaian mereka yang berserakan di dalam kenderaan itu. Ester pagi itu dilarikan ke, Jakarta Barat. Sedangkan mayat Ekasianto dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ahli Forensik RSCM, Dokter Budi Sampurno, yang memeriksa mayat Ekasianto, menjelaskan pada tubuh korban terdapat lembam-lembam warna merah cerah. Tanda lembam itu menguatkan dugaan kalau korban meninggal akibat keracunan gas CO (Karbon Monoksida). Diduga kenalpot mobil itu bocor, sehingga gas CO merembes ke dalam lewat saluran alat pendingin atau AC. Biarpun demikian, pihak polisi kini masih menyelidiki kemungkinan lain yang menyebabkan kematian Ekasianto dan pingsannya Ester. Pada malam kejadian itu hujan deras sedang turun. Menurut Dokter Abdul Mun'im Idries, ahli Forensik RSCM, hujan bisa saja menimbulkan tirai disekeliling mobil, sehingga membuat gas CO tidak bisa tersebar keluar. Padahal, gas CO selalu berusaha bergerak naik. Karena gas beracun itu tanpa berbau dan tidak berwarna, maka proses keracunan tadi boleh jadi tidak dirasakan oleh pasangan yang sedang asyik-masyuk di dalam mobil itu. Kekuatan CO untuk mengikat hemoglobin (butir darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen) dalam darah, menurut Mun'im, 300 kali lebih cepat dibandingkan oksigen. Kalau sudah 60% gas CO terikat dalam hemoglobin maka orang tersebut akan meninggal. Biasanya, permukaan tubuh korban akan lembam atau berwarna merah terang. Kenapa yang tewas hanya si lelaki? Kemungkinan besar ketika sedang berintim itu Aaw lebih aktif dibandingkan pasangannya. Akibatnya, pernafasannya lebih ngos-ngosan, sampai gas racun yang masuk itu lebih banyak. Seseorang dengan kondisi prima sekali pun pasti tidak mampu bertahan lama menghadapi gas beracun itu. "Kalau tak cepat ditolong, kemungkinan Ester juga tidak akan mampu diselamatkan," kata Mun'im. Keaktifan Aaw ketika berintim dengan Ester dibuktikan dengan ditemukannya kondom yang sudah berisi sperma di lantai mobil, di samping sebuah kondom lagi menggantung di alat vitalnya. Sedangkan satu kondom lain yang belum terpakai ditemukan di kantung celananya. Ini diduga, Aaw berhubungan badan dengan Ester paling tidak sudah lebih dari sekali. Ester kini terbaring di RS Husada. Ibunya terus menjaganya. Tubuh Ester masih lemah. Tangan kiri gadis mungil berkulit kuning langsat itu ditusuk jarum diinfus. Menurut Ester, kejadian yang menimpa dirinya di Ancol itu berlangsung sangat cepat. "Rasanya, badan saya tiba-tiba sangat lemas. Kepala saya seperti kena pukul dan diputer-puter, lalu tidak ingat apa-apa lagi," cerita Ester. Dalam suara pelan Ester mengatakan, ketika itu tidak terpikir lagi bagaimana caranya mereka menyelamatkan diri. "Saya tidak ingat apa-apa, apalagi untuk buka pintu mobil. Pokoknya, saya tak bisa mikir," kata gadis yang April nanti berusia 21 tahun itu. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta ini, mengaku baru pertama berkencan di Ancol dengan pasangannya. Ia sudah setahun pacaran dengan Ekasianto. "Saya yakin kejadian ini benar-benar kecelakaan," tambahnya lagi. "Selama ini saya merasa tidak bermusuhan dengan siapapun."Tapi setelah naas itu, barulah ketahuan bahwa hubungan antara Ester dan Aaw berlangsung lewat jalan belakang. Sebab, Aaw yang selama ini dimabuk cinta pada Ester, ternyata ia sudah beristri dan menjadi ayah seorang anak. "Ia sudah berkeluarga. Kami tak tahu Aaw punya hubungan dengan Ester," kata kakak Ekasianto yang enggan disebut namanya. Sehari-hari Aaw membantu orang tuanya bekerja di bengkel mobil di kawasan Gunung Sahari Selatan, Jakarta. Mobil yang dipakai untuk kencan dengan Ester pada Minggu malam itu adalah milik orangtua Aaw sendiri. Ketika berangkat pada malam itu, Ester pamitan pada orang tuanya. "Ia bersama Ekasianto bermaksud mau nonton film," kata Sumantri, ayah Ester. Sumantri mengaku tidak tahu kalau pacar anaknya itu sudah beristri dan mempunyai seorang anak. "Kalau tahu tentu saya larang mereka itu saling berhubungan," katanya. Korban kencan yang berlangsung di Ancol seperti dialami Aaw dan Ester itu sebenarnya bukan yang pertama kali. Pasangan lain yang pernah kena musibah adalah Syney Margaretha Laloan, 26 tahun. Ia tewas dalam mobil Mercy. Dan pasangan lelakinya, Drs. Midian hanya pingsan (TEMPO 8 Desember 1984). Yang lebih tragis pernah menimpa sejoli Yenny Margaretha Chandra, 24 tahun, dan Koei Jun Hin, 26 tahun. Keduanya ditemukan tewas di dalam mobil Suzuki Forsa, di Ancol juga (TEMPO, 31 Maret 1990). Gatot Triyanto, Susilawati Suryana, dan Sandra Hamids.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini