Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban penembakan di exit tol Bintaro mengaku sebagai wartawan yang tengah investigasi. Kepada polisi, dua korban mengaku membuntuti mobil berplat RFJ, yang oleh korban diketahui sebagai mobil milik pejabat DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan kedua korban berinisial IM dan PCM mengaku tidak sengaja berpapasan dengan mobil RFJ itu di satu hotel yang ada di Sentul, Jawa Barat pada Jumat malam, 26 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua korban bersama dua rekannya yang berinisial PP dan MA kemudian membuntuti kendaraan tersebut menggunakan Toyota Ayla.
Kempat orang tersebut merasa curiga ada mobil pejabat DKI Jakarta yang menaikkan penumpang wanita di Sentul. Keempat orang tersebut kemudian memutuskan untuk melakukan investigasi untuk peliputan.
"Jadi mereka menurut keterangannya adalah wartawan. Saya tidak Sebutkan medianya, nanti kami koordinasi dengan PWI soal keabsahan anggota mereka," kata Zulpan.
Kasus penembakan di pintu keluar tol Bintaro, Pondok Pinang kilometer 19 Tol Lingkar Luar Jakarta, tepatnya di depan Kantor PJR Induk 4 terjadi pada Jumat malam, 26 November 2021. Zulfan menyebut pelaku penembakan itu adalah seorang anggota Satuan Polisi Jalan Raya Ditlantas Polda Metro Jaya, berinisial Ipda OS.
Dua orang menjadi korban penembakan di exit tol Bintaro ini. Seorang korban berinisial PP dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Seorang lainnya yang berinisial MA masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Akibat penembakan di exit tol Bintaro ini, polisi menjatuhkan sanksi tegas kepada Ipda OS. Berupa penonaktifan. "Dari hasil pemeriksaan saksi, status Ipda OS juga naik menjadi tersangka," kata Kombes Zulfan.
M JULNIS FIRMANSYAH