Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Turki untuk Indonesia Askin Asan Jumat, 1 April 2022. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Asan membahas soal kesepakatan kerja sama pertahanan atau Defense Cooperation Agreement (DCA), yang memasuki tahap akhir pembahasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini tengah dalam proses finalisasi," demikian tulis Kementerian Pertahanan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DCA ini menjadi payung hukum kerja sama pertahanan yang lebih luas antar kedua negara. Prabowo pun berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.
Secara umum, kedua pihak membahas membahas peningkatan kerja sama industri pertahanan kedua negara yang telah terjalin. Salah satunya dengan produksi bersama peralatan pertahanan.
Prabowo mengucapkan terimakasih atas terlaksananya pertemuan bilateral bidang kerja sama peralatan pertahanan di Ankara, Turki pada tahun 2021 lalu. Ia pun berharap kerja sama industri pertahanan dapat ditingkatkan.
"Termasuk kerja sama lainnya, seperti bidang elektronik, IT, penerbangan, kapal perang dan propelan," kata Prabowo.
Prabowo juga mengapresiasi komitmen kuat Kementerian Pertahanan Turki mendukung kerja sama di industri pertahanan. Baik dalam kerangka government-to-government maupun business-to-business, yang diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas industri pertahanan Indonesia.
"Seperti halnya keberhasilan kerja sama produksi bersama Medium Tank Kaplan dan Harimau," kata Prabowo.
Tank Harimau yang juga bernama Kaplan merupakan tank medium yang dikembangkan bersama oleh PT Pindad dan perusahaan manufaktur alat pertahanan asal Turki FNSS. Tank ini telah diproduksi masal sejak Februari 2020 dan digunakan oleh TNI Angkatan Darat.
Prabowo Subianto berharap DCA bisa membuat Turki dan Indonesia melakukan kerjasama pertahanan yang lebih luas.