Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Pekerja Proyek Serang Pelayan Rumah Makan di Tangsel Karena Sakit Hati

Pekerja proyek melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap pelayan rumah makan di Tangsel karena masalah sakit hati.

2 Maret 2023 | 06.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tempat Kejadian Perkara (TKP) penusukan 3 orang pekerja rumah makan di Curug. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penyerangan terhadap 3 pegawai rumah makan di Tangsel dilatari masalah sakit hati. Pelaku merasa selalu dibelakangi saat hendak makan di rumah makan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaku berinisla SR, 23 tahun, seorang pekerja bangunan melakukan aksi penusukan membabibuta terhadap 3 orang karyawan rumah makan. Akibatnya, 1 orang meninggal dunia dan 1 diantaranya mengalami luka sabetan senjata tajam. Bahkan, satu orang warga sekitar yang hendak melerai juga menjadi korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Aldo Primananda Putra mengatakan warung tersebut merupakan tempat yang ditunjuk oleh pihak pengembang untuk mensuplai makanan bagi pekerja.

"Kebetulan warung itu adalah warung yang ditunjuk oleh proyek untuk mensuplai makanan kepada tukang yang tinggal di bedeng proyek," ungkap Aldo, Rabu 1 Maret 2023.

Aldo mengatakan pelaku mengaku sakit hati dengan pekerja rumah makan tersebut. Hal tersebut membuat pelaku nekat melancarkan aksinya.

"Jadi tersangka sakit hati karena tersangka selalu dibelakangi ketika pengambilan makanan. Ada sakit hati kemudian dipendam," jelasnya.

Mulanya, kata Aldo, SR berencana hanya ingin menguasai barang berharga milik korban.

"Niatnya awalnya karena sakit hati itu ingin mengambil barang-barang milik korban, uang dan handphone, tapi sebelum diambil korban keburu bangun," ujarnya.

Aldo mengatakan dalam melakukan aksinya antara korban ke satu dan kedua pelaku melakukan penusukan berbeda - beda. Pada korban kedua pelaku melakukan penusukan hingga 10 kali yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Untuk korban pertama awalnya dilakukan pencekikan oleh tersangka kemudian ditusuk punggungnya sebanyak dua kali. Korban pertama ini diketahui dalam kondisi selamat.

Kemudian korban kedua terbangun karena terdengar ada teriakan, karena kepanikan tersangka kemudian menghampiri korban yang kedua dengan membabi buta, "Beberapa dilakukan penusukan korban kedua yang mengakibatkan korban kedua meninggal dunia," jelasnya.

Sementara itu, kada Aldo, korban ketiga merupakan tetangga yang hendak membantu karena ada teriakan minta tolong.

Berdasarkan penjelasan Aldo, korban ketiga merupakan tetangga yang mencoba membantu masuk ke dalam. Karena pada saat di TKP si tersangka ini setelah masuk mematikan lampu sehingga korban ketiga menyalaj lampu senter. "Tiba-tiba ada tersangka yang keluar dan mencoba untuk kabur, kemudian tertabrak oleh korban ketiga, kemudian terkena sayatan di bagian kepalanya," ucapnya.

Untuk menyelidiki kasus ini lebih dalam, polisi melakukan autopsi terhadap jenazah para korban. Aldo menjelaskan, pelaku tidak punya rencana untuk memperkosa para korbannya. Korban saat kejadian memang hanya menggunakan pakaian dalam.

"Sejauh ini berdasarkan keterangan korban yang masih hidup dan tersangka korban tidur tidak menggunakan pakaian, alias hanya menggunakan pakaian dalam. Kemudian, tersangka juga dalam pengakuannya tidak melakukan hubungan seksual," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus