Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - A, siswi kelas XI SMAN 4 Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi korban perundungan (bullying) oleh perempuan berinisial P yang merupakan alumnus sekolahnya beberapa hari lalu. Aksi perundungan ini direkam dan viral di media sosial Instagram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam rekaman, korban didorong oleh pelaku hingga masuk ke tempat sampah usai terlibat cekcok. Korban terlihat hanya terdiam tidak banyak melakukan perlawanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
A bercerita perundungan ini berawal pada Sabtu, 6 Januari 2024 kala ia bertemu dengan orang tua pelaku di sebuah salon. Saat itu, orang tua pelaku banyak melontarkan pertanyaan sembari menceritakan tentang aktivitas anaknya saat masih bersekolah.
A mengatakan ia hanya menanggapi cerita ibu pelaku yang mengajaknya mengobrol. Namun, menurut dia, ibu pelaku turut menceritakan hal-hal tentang anaknya yang dirasa bukan untuk didengar orang lain.
"Saya jawab saya gak tau. Jaraknya juga jauh pokonya gak ada interaksi sama anaknya waktu sekolah,” kata A saat ditemui di sekolahnya Senin, 15 Januari 2024.
Menurut dia, ibu pelaku masih terus bercerita tentang anaknya. Ia hanya menanggapinya dengan mengatakan “iya… iya..” saja.
Diduga percakapan antara korban dan orang tua pelaku itulah yang memicu kesalahpahaman. P yang merasa tak nyaman memanggil A untuk meminta klarifikasi hingga terjadi bullying di lokasi tersebut. "Dia mengira saya mengadu ke orang tuanya tentang kejelekan dia dulu,” katanya.
A menuturkan ibu pelaku sempat meminta kepada dia untuk melihat akun Instagram anaknya. Konten yang ada di Instagram tersebut diduga dibahas oleh P dan orang tuanya. "Nah, ibunya pas nyampein ke anaknya itu gak marah, tapi emang dari anaknya ini tiba tiba marah-marah," ucap A.
Pelaku yang marah lalu meminta bantuan temannya di sekolah untuk mendapatkan nomor kontak A dan mulai menghubunginya mengajak bertemu. A menuturkan ia mulanya tak berani membalas ajakan bertemu karena takut dengan pelaku.
Akhirnya, kata A, pada Rabu, 10 Januari 2024 dia memutuskan bertemu dengan P sehabis pulang sekolah. Namun, kata dia, P meminta agar tidak mengajak orang lain dan bertemu di salah satu warkop.
Pada momen itu, A yang menjelaskan atas apa yang diminta P. Namun, ia tidak diizinkan pulang.
"Nah tiba-tiba satu per satu dari kelas 12 keluar. Mereka ajak ke belakang taman. Pas di belakang saya diseret. Pokoknya dirangkul kayak saya mau tidak mau ke sana banget karena disana itu tempat sepi," ucap dia.
Di tempat itulah A mendaptkan perundungan dari P dan sejumlah siswa kelas XII SMAN 4 Tangsel. Ia mengaku dijambak, ditonjok, ditarik bajunya, dan didorong hingga masuk ke tempat sampah. "Habis itu saya dan temen saya masih dicegat. Mereka takut dilaporin. Mereka ngancem,” ucap A.
Pilihan Editor: Bawaslu Segera Periksa Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Soal Kasus Pamer Jersey Nomor 2