Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Keluarga Besar Sumba (IKBS) akan menggelar aksi damai di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan siang ini. Aksi ini digelar agar pemerintah mengusut kasus penembakan salah seorang warga Sumba Barat, Poro Duka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aksi ini untuk meminta perhatian Presiden dan Kapolri mengusut kasus Poro Duka," kata Ketua IKBS Mikael Umbu Zasa dalam keterangan tertulis pada Kamis, 3 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poro Duka merupakan korban tewas tertembak saat aksi penolakan pengukuran tanah yang dilakukan pihak investor di pesisir Marosi, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 25 April 2018. Menurut kesaksian warga, saat pengukuran tanah itu polisi dan tentara ikut mengawal dengan membawa senjata api.
Adapun soal pengusutan kasus itu, kata Kepala Biro Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal, sedang diselidiki oleh Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur. "Polda NTT sedang mendalami, sedang diproses," kata dia.
Dalam aksi itu, IKBS akan melaksanakan upacara ritual bhara manu untuk tau li'i marapu. Upacara itu adalah budaya lokal masyarakat NTT. "Akan ada pemotongan ayam dan berbalas pantun adat diiringi pemukulan gong serta tarian adat Sumba," kata Mikael.
IKBS pun akan menyampaikan kasus penembakan Poro Duka merupakan tindakan yang bengis merupakan bentuk dari telah matinya rasa kemanusiaan karena kepentingan sesaat.