Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Penganiayaan Siswa MA di Tebet, Keluarga Yakin Ada Lebih dari Satu Pelaku

Terdapat siswa yang melihat korban ditarik keluar sekolah oleh para kakak kelas.

17 Oktober 2024 | 17.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penganiayaan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - NAP, 21 tahun, menduga ada lebih dari satu pelaku yang menganiaya adiknya, AAP (16 tahun) di lingkungan Madrasah Aliyah di Tebet, pada 8 Oktober 2024 lalu. Dugaan itu berasal dari kesaksian 2 siswa yang ikut mengantar AAP ke RSUD Budhi Asih, berinisial D dan M. siswa-siswa yang ditemui NAP di sekolah adiknya, pada 9 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya nanya ke beberapa orang yang ada di situ pun juga bilang, ini adik saya ini diramaikan gitu, dikumpulin gitu sama orang-orangnya itu," ucap NAP saat dijumpai di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAP menjelaskan siswa tersebut tidak menyaksikan langsung insiden penganiayaan, tapi melihat korban ditarik ke luar sekolah menjelang jadwal ujian sesi siang.  "Nah yang diduga ini abang-abang kelasnya ini lah," ujar NAP merujuk para pelaku penganiayaan. 

Selain kesaksian itu, NAP mengatakan luka pada adiknya menunjukkan tindak kekerasan yang dilakukan beramai-ramai. "Kalau misalnya duel satu sama satu, mana mungkin lah adik saya sampai sebabak belur ini, sampai harus operasi (otak) kanan-kiri," ujarnya menyangkal klaim perkelahian dari pihak sekolah. 

NAP mengaku kecewa kepada pihak madrasah, bukan hanya soal klaim perkelahian tapi juga pembatasan akses ke siswa lain yang diduga ikut ke TKP. "Padahal kan saya selaku abang dari korban pihak keluarga, saya juga mau lihat siapa-siapa aja orang yang ada di sana," kata NAP. 

Di sekolah, NAP juga dipertemukan dengan tiga orang senior AAP, yang berinisial N, D, dan M. Ketiga orang tersebut ikut mengantar korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih. N merupakan anak terlapor yang dalam dugaan penganiayaan yang menyebabkan AAP mengalami cedera otak berat. 

Kepada kakak korban, N mengaku ia satu-satunya yang memukuli NAP. Namun, dua kawan lain N, yaitu D dan M mengatakan ada banyak orang yang berada di tempat kejadian. Hal tersebut yang memicu pihak keluarga meyakini ada lebih dari satu pelaku penganiayaan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus