Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Turis asal Singapura meminta pelaku pelecehan seksual di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, untuk menyampaikan permintaan maaf secara secara pribadi maupun online. Permintaan ini disampaikan korban setelah mendapatkan email dari polisi terkait penangkapan tiga orang pelaku itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami mengirimkan email kepada korban dan alhamdulillah dijawab. Korban menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian dan bersedia menyelesaian kasus ini asalkan pelaku meminta maaf,” kata Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Budi Sartono melalui keterangan resminya Ahad, 5 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Bagaimana Agus Memperdaya Korban-Korban Kekerasan Seksual
Adapun kasus ini viral di media sosial setelah korban mengunggah videonya YouTube. Terlihat tiga laki-laki mengikuti korban yang sedang membuat vlog di kawasan Jalan Braga. Pelaku ada yang menyentuh tas, mengacungkan kedua jarinya, hingga menyentuh bagian belakang tubuh korban.
Kejadian ini berlangsung pada Ahad malam, 29 Desember 2024 lalu, namun baru viral di media sosial dua hari terakhir. Viralnya ini karena korban yang mendapat pelecahan itu mengunggah video tersebut di YouTube.
Polisi telah menangkap tiga pelaku di dalam video itu. Mereka masing-masingnya berstatus pelajar usia 17 tahun berinisial RF, RM dan MCA. Pelaku berdomisili di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Kepada polisi pelaku mengaku melakukan tindakan tersebut setelah menonton pertandingan sepak bola
“Mereka sedang nobar, lalu pada babak pertama pelaku keluar untuk mencari makan. Pada saat itu berpapasan dengan korban yang sedang melakukan vlog. Pelaku merasa tertarik dan penasaran dengan orang yang nge-vlog berbahasa Inggris,” ucap Budi.
Budi mengimbau masyarakat Bandung untuk tidak merusak citra wilayah itu sebagai kota wisata. Dia menegaskan bahwa polsi akan secara sigap menindak setiap pelanggaran yang terjadi. “Jangan melakukan hal-hal yang menjatuhkan kota Bandung,” ujar Budi.