Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepulangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan ke Jakarta, seusai menjalani operasi mata kiri di Singapura, disambut hangat oleh rekan-rekannya, Kamis, 22 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami senang Pak Novel kembali. Semoga lekas sembuh dan segera bisa bekerja di KPK," kata salah seorang pegawai KPK yang ditemui Tempo di kantornya, Kamis, 22 Februari 2018.
Baca: Kasus Novel Baswedan Belum Terungkap, Din Syamsuddin Curiga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan Tempo, rekan-rekan Novel di KPK tampak mengenakan baju berwarna putih untuk menyambut kedatangan Novel hari ini. Spanduk dan karangan bunga pun tampak di depan gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Spanduk menyambut kedatangan Penyidik KPK Novel Baswedan tampak di depan gedung KPK Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, 22 Februari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, lembaganya memang sengaja memilih dress code putih untuk acara itu serta menggaungkan hastag #NovelKembali untuk menyambutnya.
"Acara menyambut kedatangan Novel sebagai bagian dari keluarga KPK. Sekaligus bagian dari simbol pemberantasan korupsi yang masih dihadang sejumlah masalah, seperti serangan-serangan terhadap pihak-pihak yang melakukan pekerjaan pemberantasan korupsi," kata Febri, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca: Jokowi Kejar Kasus Novel, Ini Hambatan Penanganan Menurut Polri
Tak pelak, #NovelKembali juga viral di dunia maya. Sejumlah doa dari netizen untuk kesembuhan Novel pun berdatangan. Febri berharap, kedatangan Novel akan dapat mengingatkan semua pihak bahwa pemberantasan korupsi masih dihadang dan dilawan pihak-pihak yang terganggu kenyamanannya.
Febri juga berharap penyelesaian kasus penyerangan terhadap Novel dapat diselesaikan secara terang. "Semoga penuntasan kasus Novel ini tidak segelap pandangan mata kirinya dan tidak dilihat sebelah mata oleh kita semua," ujarnya.
Febri berujar pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel bukan untuk Novel semata. Karena itu, dia meminta negara wajib memperlihatkan kehadirannya dalam mengungkap penyerang dan peneror orang-orang yang turut memberantas korupsi.
"Ingat, siapa pun bisa jadi berikutnya jika pelaku penyerang tidak ditemukan. Bisa saja pegawai KPK, penegak hukum lain, masyarakat sipil, ataupun jurnalis," ucapnya.
Novel menjadi korban teror penyiraman air keras saat pulang seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya, Selasa pagi, 11 April 2017. Sehari setelah kejadian, Novel diterbangkan ke Singapura untuk mendapatkan perawatan pada mata sebelah kirinya yang rusak parah.
Sebelum berangkat ke Indonesia, subuh tadi, Tempo mengikuti kegiatan Novel Baswedan. Mengenakan jas hitam dan kaos putih, celana hitam, serta peci putih, Novel melaksanakan salat subuh di salah satu masjid di Singapura.
YUSUF MANURUNG | FRANCISCO